Kemerdekaan Singapura hasil bentrok ras dengan Malaysia
(2013 ) 47 tahun lalu Singapura memisahkan diri dari Malaysia dan
menjadi sebuah negara berdaulat. Siapa sangka, kemerdekaan negeri kota
yang nantinya menjadi salah satu macan Asia ini merupakan hasil dari
bentrok antar ras, terutama antara etnis China dengan Melayu, seperti
dinarasikan ulang oleh BBC pada 15 Juli 2009.
Dahulu,
Singapura merupakan wilayah jajahan Kerajaan Sriwijaya. Pada abad 7-12
Masehi, orang-orang lebih mengenalnya sebagai Temasek. Kawasan ini ramai
karena wilayahnya strategis. Setelah kekuasaan Sriwijaya memudar,
Kesultanan Johor segera mencaploknya dan berkuasa cukup lama, sejak abad
16 hingga 19.
Kota ini berhasil memosisikan diri sebagai daerah
perdagangan netral, meski bangsa Eropa seperti Portugis dan Spanyol
mulai berdatangan ke wilayah Asia Tenggara berdagang rempah-rempah.
Nasib Singapura mulai berubah ketika gubernur Jenderal Inggris Thomas
Stamford Raffles membuat perjanjian dengan Sultan Hussein Shah, penguasa
pulau kecil itu. Negeri Ratu Elizabeth ini membangun pangkalan dan
cikal bakal kota Singapura modern.
Pada Perang Dunia Kedua,
Jepang mengalahkan Inggris dan menguasai Singapura. Pada saat itu,
bibit-bibit pertikaian antar ras mulai muncul. Dari total populasi,
imigran China mencapai separuh lebih dan sering berebut lahan pekerjaan
dengan orang Melayu yang merasa penduduk asli.
Di akhir perang
Jepang kalah. Inggris kembali ke wilayah itu dan memberi status
Singapura otonomi khusus seperti Malaysia.
Pada pemilihan umum 1959, Lee
Kuan Yew, politikus berpengaruh negara kota ini terpilih sebagai
perdana menteri. Menjadi negara persemakmuran Inggris ternyata tidak
segera membawa kebaikan. Pertentangan ras, ekonomi, dan ideologi,
terutama karena banyak pegiat komunis dari China berupaya merebut
Singapura, membuat negeri mungil ini kerap dilanda kerusuhan selama
periode 1950-an.
Melihat gelagat Inggris mulai abai mengurus
Singapura, pemimpin Negeri Singa itu memilih merapat dengan negara
tetangganya.
Pada 31 Agustus 1963, Singapura resmi bergabung dengan
Federasi Malaysia, bersama Sabah dan Serawak.
Untung tidak dapat
ditolak, pemimpin Malaysia rupanya menerapkan kebijakan pemberian hak
khusus bagi bumiputera, yaitu etnis Melayu. Prasangka etnis juga merebak
dengan pemerintahan di Kuala Lumpur kerap mendiskriminasi warga etnis
Tionghoa.
Akibatnya, Singapura kembali terjebak dalam kerusuhan
demi kerusuhan, paling parah terjadi pada 1964. Merasa negara kecil itu
hanya bisa menjadi biang rusuh, parlemen Malaysia pada 1965 membuat
keputusan mengejutkan.
Dengan suara 126 banding 0, seluruh anggota dewan
perwakilan rakyat sepakat mengeluarkan Singapura dari Federasi
Malaysia.
Singapura akhirnya menjadi satu-satunya negara di
dunia yang merdeka bukan karena keinginan sendiri. Lee Kuan Yew, meski
berupaya optimis, menghadapi masalah mahaberat saat menangani negara itu
selepas merdeka. Pengangguran tinggi, pemukiman kumuh hampir di seluruh
pulau, dan tentu saja, tidak ada sumber daya alam untuk mengisi kas
negara.
Dengan tangan besi, dia rombak Singapura menjadi salah
satu kota disegani. Korupsi dihilangkan, pembangunan digalakkan, dan
kebersihan amat dijaga. Lee Kuan Yew ingin investor asing dan para
pedagang betah transit di negara itu.
Kini, negara yang luasnya
hanya seperempat DKI Jakarta itu menjadi salah satu negara paling makmur
dan maju di dunia.
Data 2011 menunjukkan Singapura memiliki jumlah
penduduk 4,8 juta jiwa.
Pendapatan nasional per kapitanya US$ 41.430
atau setara dengan Rp 373 juta.
Sedangkan tingkat pengangguran negara
ini hanya dua persen.
Sejarah
Sebelum abad ke-19
Catatan pertama permukiman di Singapura berasal dari abad ke-2 Masehi.[34] Pulau ini merupakan pos luar Kerajaan Sriwijaya di Sumatera yang memberi nama Temasek dalam bahasa Jawa yang berarti 'kota laut'. Antara abad ke-16 dan awal abad ke-19, Singapura menjadi bagian dari Kesultanan Johor. Tahun 1613, perompak Portugis membakar permukiman di mulut Sungai Singapura dan pulau ini menjadi tidak terlalu diperhatikan sampai dua abad selanjutnya.
Kekuasaan kolonial Britania
Hingga 1824, Singapura masih menjadi teritori yang dikuasai seorang sultan Melayu. Kemudian, teritori ini menjadi koloni Britania pada 2 Agustus 1824 ketika John Crawfurd,
penduduk kedua Singapura, secara resmi menjadikan keseluruhan pulau
sebagai kekuasaan Britania dengan menandatangani perjanjian dengan Sultan Hussein Shah yang menyatakan Sultan dan Temenggong menyerahkannya kepada Perusahaan Dagang Hindia Timur Britania. Tahun 1826, Singapura menjadi bagian dari Negeri-Negeri Selat, sebuah koloni Britania. Tahun 1869, 100.000 orang tinggal di pulau ini.[35]
Periode Perang Dunia II dan pascaperang
Tentara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang berparade melintasi pusat kota Singapura setelah penyerahan Britania.
Selama Perang Dunia II, Angkatan Darat Kekaisaran Jepang menjajah Malaya, berakhir pada Pertempuran Singapura. Pihak Britania dikalahkan dalam enam hari dan menyerahkan benteng yang seharusnya tidak terkalahkan kepada Jenderal Tomoyuki Yamashita pada 15 Februari 1942. Penyerahan ini disebut oleh Perdana Menteri Britania Raya, Winston Churchill sebagai "bencana terburuk dan penyerahan terbesar dalam sejarah Britania Raya".[36] Pembantaian Sook Ching terhadap etnis Cina setelah Singapura ditaklukkan memakan korban antara 5.000 dan 25.000 jiwa.[37] Jepang mengganti nama Singapura menjadi Shōnantō (昭南島?), dari kata-kata Jepang "Shōwa no jidai ni eta minami no shima" ("昭和の時代に得た南の島"?), atau "pulau selatan yang diperoleh pada periode Shōwa", dan mendudukinya sampai Britania menguasai kembali pulau ini pada 12 September 1945, satu bulan setelah penyerahan Jepang.
Setelah perang, pemerintah Britania Raya mengizinkan Singapura
mengadakan pemilihan umum pertamanya tahun 1955 yang dimenangkan oleh
kandidat pro-kemerdekaan, David Marshall, ketua partai Front Buruh yang kemudian menjadi Menteri Utama.
Demi menuntut pemerintahan sendiri secara penuh, Marshall memimpin
delegasi ke London, tetapi ditolak oleh Britania. Ia mengundurkan diri
setelah kembali ke Singapura dan digantikan oleh Lim Yew Hock,
yang kebijakannya kemudian meyakinkan pihak Britania. Singapura diberi
hak pemerintahan internal sendiri secara penuh dengan perdana menteri
dan kabinetnya mengawasi segala urusan pemerintah kecuali pertahanan dan
urusan luar negeri.
Kemerdekaan (sejak 1965)
Singapura secara resmi memperoleh kedaulatan pada 9 Agustus 1965.[8] Yusof bin Ishak disumpah sebagai presiden, dan Lee Kuan Yew menjadi perdana menteri pertama Republik Singapura.
Pemerintahan dan politik
Tampuk kekuasaan eksekutif dipegang oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri. Presiden Singapura,
secara historis merupakan jabatan seremonial, diberikan hak veto tahun
1991 untuk beberapa keputusan kunci seperti pemakaian cadangan nasional
dan penunjukan jabatan yudisial. Meski jabatan ini dipilih melalui
pemilu rakyat, hanya pemilu 1993 yang pernah diselenggarakan sampai saat
ini. Cabang legislatif pemerintah dipegang oleh parlemen.[44]
Anggota parlemen (MP) terdiri dari anggota terpilih, non-konstituensi
dan dicalonkan. Mayoritas MP terpilih melalui pemilihan umum dengan
sistem pertama-melewati-pos dan mewakili Anggota Tunggal atau
Konsituensi Perwakilan Kelompok (GRC).[46]
Meski hukum di Singapura diwariskan dari hukum Inggris dan India Britania, dan meliputi banyak elemen hukum umum Inggris,
dalam beberapa kasus hukum ini keluar dari warisan tersebut sejak
kemerdekaan. Contohnya adalah pengadilan oleh juri dihapuskan.
Singapura memiliki hukum dan penalti yang meliputi hukuman korporal yudisial dalam bentuk pencambukan
untuk pelanggaran seperti pemerkosaan, kekerasan, kerusuhan, penggunaan
obat-obatan terlarang, vandalisme properti, dan sejumlah pelanggaran
imigrasi.[49][50] Singapura juga memiliki hukuman mati wajib untuk pembunuhan tingkat pertama, penyelundupan obat-obatan terlarang, dan pelanggaran senjata api.[51] Amnesty International
mengatakan bahwa "serangkaian klausa dalam Undang-Undang Penyalahgunaan
Obat-Obatan Terlarang dan Undang-Undang Pelanggaran Senjata Api berisi
dugaan bersalah yang bertentangan dengan hak dianggap tidak bersalah
hingga terbukti bersalah dan mengikis hak pengadilan yang adil", dan
memperkirakan bahwa Singapura memiliki "kemungkinan tingkat eksekusi
tertinggi di dunia bila dibandingkan dengan jumlah penduduknya".[52] Pemerintah menyatakan bahwa Singapura memiliki hak berdaulat untuk menentukan sistem yudisialnya dan memaksakan sesuatu yang dianggap sebagai hukuman yang pantas.[53]
Pemerintah memiliki sengketa dalam beberapa poin laporan Amnesty.
Mereka berkata bahwa dalam lima tahun sampai 2004, 101 warga Singapura
dan 37 warga asing telah dieksekusi, semuanya kecuali 28 orang
disebabkan oleh pelanggaran obat-obatan terlarang.[53]
Amnesty menyebutkan 408 eksekusi antara 1991 dan 2003 dari pemerintah
dan sumber lain dari jumlah penduduk sebanyak empat juta jiwa.[52]
Sebuah survei oleh Political and Economic Risk Consultancy (PERC)
mengenai eksekutif bisnis ekspatriat bulan September 2008 menemukan
bahwa orang-orang yang disurvei menganggap Hong Kong dan Singapura
memiliki sistem yudisial terbaik di Asia, dengan Indonesia dan Vietnam
yang terburuk: sistem yudisial Hong Kong diberi skor 1.45 dalam skala
(0 untuk terbaik dan 10 untuk terburuk); Singapura dengan skor 1.92,
diikuti Jepang (3.50), Korea Selatan (4.62), Taiwan (4.93), Filipina (6.10), Malaysia (6.47), India (6.50), Thailand (7.00), China (7.25), Vietnam (8.10) dan Indonesia (8.26).[54][55]
PERC memberi komentar bahwa karena survei ini melibatkan eksekutif
bisnis ekspatriat daripada aktivis politik, kriteria seperti kontrak dan
perlindungan IPR lebih ditekankan: "persepsi umum ekspatriat adalah
bahwa politik setempat tidak memenuhi cara hukum perdagangan dan
kriminal dilaksanakan". PERC mencatat bahwa nilai teratas Singapura
dalam survei tersebut tidak termasuk aktivis politik yang mengkritik
Partai Aksi Rakyat (PAP) karena menggunakan pengadilan untuk membungkam
kritikus.
Pada November 2010, sebuah pengadilan Singapura memberi hukuman
penjara enam minggu kepada penulis Britania, Alan Sheldrake atas
penghinaan terhadap pengadilan dalam bukunya, "Once A Jolly Hangman: Singapore Justice In The Dock", berdasarkan wawancara dengan bekas eksekutor pengadilan dan kritik terhadap hukuman mati di negara ini[
=================================
(2013) 47 years ago Singapore broke away from Malaysia and became a sovereign state. Who
would have thought, independence of city land that would become one of
the Asian tiger is the result of a clash between races, especially
between ethnic Chinese and Malay, as narrated by the BBC back in July
15, 2009.
Long ago, Singapore was a colony of Sriwijaya. In the 7-12 century AD, more people know him as Temasek. This area is crowded because of the strategic territory. After Srivijaya power fades, the Sultanate of Johor immediately annexed and ruled for a long time, since the 16th century to 19.
The
city managed to position itself as a neutral trading regions, although
European nations such as Portugal and Spain began arriving in Southeast
Asia traded spices. Singapore
fate began to change when the governor of British General Thomas
Stamford Raffles made an agreement with Sultan Hussein Shah, the ruler
of the small island. Queen Elizabeth's country build bases and cities forerunner of modern Singapore.
In World War II, Japan beat England and Singapore dominate. At that time, the seeds of dissension between the races began to appear. Of
the total population, reaching more than half of Chinese immigrants and
often scramble to land a job with the Malays who are the original
inhabitants.
At the end of the war Japan was defeated. England returned to the region and give special autonomy status of Singapore as Malaysia.
In the 1959 general election, Lee Kuan Yew, the city-state's influential politician was elected prime minister. Being a British commonwealth countries did not immediately bring goodness. Conflicts
of race, economics, and ideology, especially as many communist
activists from China attempted to Singapore, making this tiny country is
often hit by riots during the period of the 1950s.
Seeing England began to neglect taking care of Singapore, lion country leaders choose docked with its neighbors.
On August 31, 1963, Singapore officially joined the Federation of Malaysia, with Sabah and Sarawak.
Good
thing can not be denied, the leader of Malaysia apparently implemented a
policy granting special rights for bumiputera, the ethnic Malays. Ethnic prejudice is also rife with government in Kuala Lumpur often discriminate against ethnic Chinese citizens.
As a result, Singapore again trapped in a riot after riot, most severe in 1964. Feeling a small country that can only be a source of violent, the Malaysian parliament in 1965 made the surprising decision.
By a vote of 126 vs 0, all members of parliament agreed to pull out of Singapore from the Federation of Malaysia.
Singapore became the only country in the world that freedom is not because of the desire itself. Lee Kuan Yew, although attempted optimistic mahaberat face problems when dealing with the country after independence. High unemployment, slums almost the entire island, and of course, no natural resources to fill state coffers.
With an iron fist, he Rombak Singapore became one of the city respected. Corruption is eliminated, promoted development and cleanliness very guarded. Lee Kuan Yew wants foreign investors and traders like transit in the country.
Now, the state covers only a quarter of Jakarta's become one of the most prosperous and advanced country in the world.Data 2011 shows that Singapore has a population of 4.8 million inhabitants.National income per capita is U.S. $ 41,430 or equivalent to Rp 373 million.While the state's unemployment rate is only two percent.
The
first record of settlement in Singapore are from the 2nd century AD.
[34] The island is an outpost of Sriwijaya in Sumatra, which gave the
name of Temasek in the Java language, which means 'sea town'. Between the 16th century and beginning of the 19th century, Singapore became part of the Sultanate of Johor. In
1613, the Portuguese pirates burned the settlement at the mouth of the
Singapore River and the island became less unnoticed until the next two
centuries.British colonial ruleThe main article for this section are: Founding of modern SingaporeSee also: Foreign Affairs Singapore Strait
On January 28, 1819, Thomas Stamford Raffles landed on the main island of Singapore. After
seeing its potential as a strategic mixes heading to Southeast Asia,
Raffles signed a treaty with Sultan Hussein Shah on behalf of the
British East India Trading Company on February 6, 1819 to develop the
southern part of Singapore as a British trading post and settlement.
[35]
Until 1824, Singapore was still a territory controlled by a Malay sultan. Then,
this territory became a British colony on August 2, 1824 when John
Crawfurd, the second resident Singapore, officially made the whole
island as British rule by signing an agreement with Sultan Hussein Shah
Sultan and Temenggong stating handed it to the British East India
Trading Company. In 1826, Singapore became part of the Straits of Foreign Affairs, a British colony. In 1869, 100,000 people lived on the island. [35]The period of World War II and the postwarThe main article for this section are: the Japanese Occupation in SingaporeJapanese Imperial Army marched across central Singapore after the British surrender.
During World War II, the Imperial Japanese Army invaded Malaya, ending the Battle of Singapore. The
British were defeated in six days and handed should not invincible
fortress to General Tomoyuki Yamashita on February 15, 1942. The
delivery was called by the Prime Minister of the United Kingdom,
Winston Churchill as "the worst disaster and largest surrender in
history the United Kingdom". [36] Sook Ching massacre of ethnic Chinese
after Singapore conquered claimed between 5,000 and 25,000 people. [37]
Japan renames Singapore
became Shōnantō (昭南 岛?), from the Japanese words "Showa no Jidai ni eta
minami no shima" ("昭和 の 時代 に 得 た 南 の 島"?), or "southern island obtained
in the Showa period", and occupied it until the British regained control of the island on 12 September 1945, one month after the Japanese surrender.
After
the war, the British government allowed Singapore held its first
general election in 1955 was won by the pro-independence candidate,
David Marshall, head of the Labor Front became the Chief Minister.
For the sake of full self-government demands, Marshall led a delegation to London but was rejected by the British. He resigned after returning to Singapore and was replaced by Lim Yew Hock, whose policies then convinced the British. Singapore
government granted full internal self with the prime minister and his
Cabinet overseeing all government affairs except defense and foreign
affairs.
Diadkaan election on May 30, 1959 by the People's Action Party won the election. Singapore
instantly became a self-governing state within the Commonwealth on June
3, 1959, and Lee Kuan Yew was sworn in as the first prime minister of
Singapore. [38] Then the Governor of Singapore, Sir William Codrington
Goode Almond, served as the Yang di-Pertuan first country until December
3 1959. He was replaced by Yusof bin Ishak, later the first President of Singapore.
Singapore
declared independence from Britain unilaterally in August 1963, [39]
before joining the Federation of Malaysia in September along with
Malaya, Sabah and Sarawak as the result of the Singapore 1962 Merger
Referendum. Expelled
Singapore from the Federation two years after heated ideological
conflict between the Singapore PAP government and the federal government
in Kuala Lumpur.Independence (since 1965)The main article for this section are: History of the Republic of Singapore
Singapore
officially gained sovereignty on August 9, 1965. [8] Yusof bin Ishak
was sworn in as president, and Lee Kuan Yew became the first prime
minister of the Republic of Singapore.
In 1990, Goh Chok Tong replaces Lee as prime minister. During
his reign, the country faced the 1997 Asian Financial Crisis, the SARS
outbreak and terrorist threats by Jemaah Islamiyah. In
2004, Lee Hsien Loong, the eldest son of Lee Kuan Yew, prime minister
of Singapore. [40] Among the well-known decision is a plan to open
casinos to boost tourism. [41]Government and politics
Singapore
is a parliamentary republic with a unicameral parliamentary system of
government] Westminster representing various constituencies. Constitution
of Singapore establishes representative democracy as the political
system of the country. [42] People's Action Party (PAP) dominates the
political process and has won control of Parliament in every election
since becoming self-governing in 1959. [43] Freedom House called
Singapore as "partly free "inside"
the report Freedom in the World "and The Economist puts Singapore on
the level of" hybrid regime ", the third of four ranked in the"
Democracy Index ".
Executive power vested in a cabinet led by the prime minister. President
of Singapore, historically a ceremonial position, given the right of
veto in 1991 for a few key decisions such as the use of the national
reserves and the appointment of judicial positions. Although the office is elected by popular vote of the people, only the 1993 elections ever held to date. Legislative branch of government held by the parliament. [44]
Parliamentary
elections in Singapore have a plurality basis for group representation
constituencies since the Parliamentary Elections Act amended in 1991.
[45]
Members of Parliament (MP) consists of members elected, non-constituency and nominated. The
majority of the MP elected through general elections on a
first-past-the post and represents Single Member or Group Representation
Konsituensi (GRC). [46]
Singapore
several times entered as one of the countries with the lowest levels of
corruption in the world by Transparency International. [47] [48]
Although
Singapore law inherited from British law and British India, and
includes many elements of English common law, in some cases out of the
inheritance law since independence. An example is the trial by jury was abolished.
Singapore
has laws and penalties that include judicial corporal punishment in the
form of caning for offenses such as rape, violence, riots, drug use,
vandalism of property, and some immigration offenses. [49] [50]
Singapore also has a mandatory death penalty for murder The
first level, smuggling drugs and firearms violations. [51] Amnesty
International said that "a series of clauses in the Act Drug Misuse and
Abuse Act Firearm contains allegations that are contrary to the rights
of guilt is presumed innocent until
proven guilty and eroding the right of fair trial, "and predicted that
Singapore has" probably the highest execution rate in the world when
compared to its population ". [52] The government said that Singapore
has the sovereign right to determine the judicial system and impose
something that is regarded as appropriate punishment. [53] The government has disputed Amnesty report in a few points. They
said that in the five years to 2004, 101 Singaporeans and 37 foreigners
have been executed, all but 28 people due to the violation of illegal
drugs. [53] Amnesty said 408 executions between 1991 and 2003 from
government and other sources of population as many as four million people. [52]
A
survey by the Political and Economic Risk Consultancy (PERC) of the
expatriate business executives in September 2008 found that those
surveyed consider Hong Kong and Singapore have the best judicial system
in Asia, with Indonesia and Vietnam the worst: Hong Kong's judicial
system scored 1:45
scale (0 to 10 for the best and worst); Singapore with a score of 1.92,
followed by Japan (3.50), South Korea (4.62), Taiwan (4.93),
Philippines (6.10), Malaysia (6:47), India (6.50), Thailand (7.00), China (7.25), Vietnam (8.10) and Indonesia (8:26). [54] [55]
PERC
commented that because the survey involved expatriate business
executives rather than political activists, criteria like contracts and
IPR protection is emphasized: "the general perception of expatriates is
that local politics do not meet the legal way trade and criminal
implemented". PERC
noted that the Singapore top in the survey did not include political
activists who criticize the People's Action Party (PAP) for using the
courts to silence critics.
In
November 2010, a Singapore court sentenced him to six weeks
imprisonment British author, Alan Sheldrake for contempt of court in his
book, "Once A Jolly Hangman: Singapore Justice In The Dock", based on
interviews with former executioner trial and criticism of the death
penalty in this country .
(2013) قبل 47 عاما اندلعت بعيدا عن سنغافورة وماليزيا، وأصبحت دولة ذات سيادة. من
كان يظن، واستقلال الأراضي المدينة التي ستصبح واحدة من النمور الآسيوية
هو نتيجة اشتباك بين الأجناس، خاصة بين العرقية الصينية ولغة الملايو، فيما
رواه الجزء الخلفي BBC في يوليو 15، 2009.
منذ فترة طويلة، وكانت سنغافورة مستعمرة Srivijaya. في القرن 7-12، أكثر الناس يعرفون عنه تيماسيك. وتزدحم هذا المجال نظرا للأراضي الاستراتيجية. بعد يتلاشى السلطة Srivijaya وسلطنة جوهور المرفقة فورا وحكمت لفترة طويلة، منذ القرن 16th إلى 19.
إدارة
المدينة لوضع نفسها على أنها مناطق للتجارة محايدة، على الرغم من الدول
الأوروبية مثل البرتغال وإسبانيا بدء وصول المتداولة في جنوب شرق آسيا
التوابل. بدأ
سنغافورة لتغيير مصير عندما محافظ ستامفورد رافلز البريطاني توماس العامة
التوصل إلى اتفاق مع السلطان حسين شاه، حاكم الجزيرة الصغيرة. البلد الملكة اليزابيث بناء قواعد والمدن رائد سنغافورة الحديثة.
في الحرب العالمية الثانية، واليابان وسنغافورة فازت انجلترا الهيمنة. في ذلك الوقت، بدأت بذور الشقاق بين الأجناس في الظهور. من مجموع السكان، تصل إلى أكثر من نصف المهاجرين الصينيين وتسابق كثير من الأحيان الحصول على وظيفة مع الملايو وهم السكان الأصليون.
في نهاية الحرب هزمت اليابان. عاد إلى إنجلترا في المنطقة ولإعطاء الحكم الذاتي للحالة الخاصة سنغافورة وماليزيا.
في انتخابات 1959 العامة، وانتخب لي كوان يو، وسياسي في المدينة الدولة رئيس مجلس الوزراء مؤثرة. كونها دول الكومنولث البريطانية لم تجلب الخير على الفور. حاول
تضارب سباق، والاقتصاد، والفكر، خاصة أن العديد من الناشطين الشيوعيين من
الصين إلى سنغافورة، مما هو ضرب هذا البلد الصغير من أعمال الشغب في كثير
من الأحيان خلال الفترة من 1950s.
رؤية إنجلترا بدأ إهمال رعاية سنغافورة، رست اختيار قادة البلاد الأسد مع جيرانها.
في 31 أغسطس 1963، انضمت رسميا إلى سنغافورة اتحاد ماليزيا وصباح وساراواك مع.
لا شيء جيد يمكن إنكاره، زعيم ماليزيا على ما يبدو يتم تطبيق سياسة منح حقوق خاصة للbumiputera، والملايو العرقية. المساس العرقية هي أيضا تعج الحكومة في كوالالمبور تميز في كثير من الأحيان ضد المواطنين ذوي الأصول الصينية.
ونتيجة لذلك، وسنغافورة المحاصرين مرة أخرى في أعمال شغب بعد الشغب، أشد في عام 1964. الشعور بلد صغير يمكن أن يكون إلا مصدرا للعنف، أدلى البرلمان الماليزي في عام 1965 بقرار من المستغرب.
بتصويت من 126 مقابل 0، وافق جميع أعضاء البرلمان على الانسحاب من سنغافورة من اتحاد ماليزيا.
أصبحت سنغافورة هي الدولة الوحيدة في العالم أن الحرية ليست بسبب الرغبة نفسها. لي كوان يو، على الرغم من محاولة متفائل تواجه مشاكل عند التعامل مع mahaberat البلاد بعد الاستقلال. ارتفاع معدلات البطالة، والأحياء الفقيرة الجزيرة بأكملها تقريبا، وبطبيعة الحال، لا الموارد الطبيعية لملء خزائن الدولة.
بقبضة من حديد، وقال انه تدمير سنغافورة أصبحت واحدة من مدينة محترمة. يتم التخلص من الفساد، والتنمية رقي والنظافة حراسة جدا. لي كوان يو يريد المستثمرين الأجانب والتجار مثل العبور في البلاد.
الآن، الدولة يغطي سوى ربع واحد في جاكرتا أصبح من أكثر البلدان ازدهارا وتقدما في العالم.2011 تظهر البيانات أن يبلغ عدد سكان سنغافورة البالغ 4.8 مليون نسمة.الدخل القومي للفرد 41،430 $ أمريكي أو ما يعادل 373،000،000 روبية.في حين أن معدل البطالة في الدولة ليست سوى اثنين في المئة.
المحاضر الأول من التسوية في سنغافورة هي من AD 2nd القرن. [34] أعطى إيجار مشترك الجزيرة موقعا من Srivijaya في سومطرة، واسم تيماسيك في لغة جافا، والتي تعني "البحر البلدة. بين القرن 16th وبداية القرن 19th، أصبحت سنغافورة جزءا من سلطنة جوهور. في 1613، أحرق القراصنة البرتغالية التسوية عند مصب نهر سنغافورة وجزيرة أصبحت أقل دون أن يلاحظها أحد حتى القرنين التاليين.حكم الاستعمار البريطانيالمقالة الرئيسية لهذا القسم هي: تأسيس سنغافورة الحديثةانظر أيضا: الخارجية سنغافورة مضيق
في 28 يناير، 1819، هبطت توماس ستامفورد رافلز في الجزيرة الرئيسية في سنغافورة. وقع
رافلز بعد رؤية إمكاناتها بوصفها استراتيجية يمزج التوجه إلى جنوب شرق
آسيا، معاهدة مع السلطان حسين شاه نيابة عن شركة الشرق للتجارة البريطانية
الهند في 6 فبراير، 1819 إلى تطوير الجزء الجنوبي من سنغافورة كمركز تجاري
البريطانية والتسوية. [35]
حتى 1824، كان لا يزال سنغافورة إقليم يسيطر عليها سلطان الملايو. ثم،
أصبحت هذه الأرض مستعمرة بريطانية على 2 أغسطس 1824 عندما جون Crawfurd،
وساكن اخر سنغافورة، أدلى رسميا الجزيرة بأكملها والحكم البريطاني من خلال
توقيع اتفاقية مع شاه سلطان حسين سلطان وTemenggong تفيد سلم إلى تجارة
الهند الشرقية البريطانية شركة. في عام 1826، أصبحت سنغافورة جزءا من مضيق الشؤون الخارجية، مستعمرة بريطانية. في عام 1869، 100،000 شخص يعيشون في الجزيرة. [35]فترة الحرب العالمية الثانية وبعد الحرب علىالمقالة الرئيسية لهذا القسم هي: الاحتلال الياباني في سنغافورةسار الجيش الإمبراطوري الياباني في وسط مدينة سنغافورة بعد استسلام البريطانية.
خلال الحرب العالمية الثانية، غزت الجيش الإمبراطوري الياباني مالايا، وتنتهي معركة سنغافورة. هزم البريطانيون في ستة أيام وسلم القلعة ينبغي أن لا يقهر العامة تومويوكي ياماشيتا في 15 فبراير 1942. كان يسمى التسليم من قبل رئيس وزراء المملكة المتحدة ونستون تشرشل بأنها "أسوأ كارثة وأكبر استسلام في تاريخ المملكة المتحدة". [36] وادعى مذبحة تشينغ سوك من العرقية الصينية بعد سنغافورة بين محتل و5،000 25،000 نسمة. [37]
اليابان سنغافورة أصبح Shōnantō إعادة تسمية (昭南 岛؟)، من كلمات يابانية
"شوا لا Jidai ني ايتا مينامي لا شيما" ("昭和 の 時代 に 得 た 南 の 島"؟)، أو
"الجزيرة الجنوبية التي تم الحصول عليها في شوا الفترة "، واحتلتها حتى استعاد السيطرة البريطانية من الجزيرة في 12 سبتمبر 1945، بعد شهر من استسلام اليابان.
أصبح
ديفيد مارشال، رئيس جبهة العمل بعد الحرب، سمحت الحكومة البريطانية عقدت
سنغافورة وفاز انتخاباتها العامة الأولى في عام 1955 من قبل المرشح المؤيد
للاستقلال، ورئيس الوزراء.
من أجل مطالب الحكم الذاتي الكامل، قاد مارشال وفدا إلى لندن لكنه رفض من قبل البريطانيين. استقال بعد عودته إلى سنغافورة وحلت محلها هوك يو ليم، لمن السياسات اقتناع ثم البريطانيين. منح
الحكم الذاتي الكامل سنغافورة الداخلية مع رئيس الوزراء ومجلس وزرائه
الإشراف على جميع الشؤون الحكومية باستثناء الدفاع والشؤون الخارجية.
فاز في الانتخابات Diadkaan في 30 مايو عام 1959 من قبل حزب العمل الشعبي في الانتخابات. سنغافورة
أصبحت الدولة على الفور بالحكم الذاتي داخل الكومنولث في 3 يونيو عام
1959، وأدى اليمين الدستورية في لي كوان يو ورئيس الوزراء الأول في
سنغافورة. [38] ثم خدم حاكم سنغافورة، السير وليام كودرينغتون غود اللوز، بوصفها البلد دى بيرتوان يانغ الأول حتى 3 ديسمبر 1959. وقد حل محله Yusof بن اسحاق، في وقت لاحق أول رئيس لسنغافورة.
أعلنت
سنغافورة الاستقلال عن بريطانيا من جانب واحد في أغسطس 1963، [39] قبل أن
ينضم إلى اتحاد ماليزيا في سبتمبر مع صباح، ماليزيا ساراواك ونتيجة
للاستفتاء الاندماج سنغافورة عام 1962. طرد
سنغافورة من الاتحاد بعد عامين من الصراع الفكري والأيديولوجي ساخنة بين
الحكومة PAP سنغافورة والحكومة الاتحادية في كوالا لمبور.الاستقلال (منذ 1965)المقالة الرئيسية لهذا القسم هي: تاريخ جمهورية سنغافورة
اكتسبت السيادة رسميا سنغافورة في 9 آب، 1965. [8] وتولى بن اسحاق في Yusof رئيسا، وأصبح لي كوان يو أول رئيس وزراء لجمهورية سنغافورة.
في عام 1990، جوه تشوك تونغ يستبدل لي كرئيس للوزراء. خلال فترة حكمه، واجهت البلاد لعام 1997 الأزمة المالية الآسيوية، واندلاع السارس والتهديدات الإرهابية من قبل الجماعة الاسلامية. في عام 2004، لي هسين لونغ، وهو الابن الأكبر للي كوان يو، رئيس وزراء سنغافورة. [40] ومن بين القرارات المعروفة هي خطة لفتح الكازينوهات لتعزيز السياحة. [41]الحكومة والسياسة
سنغافورة هي جمهورية برلمانية مع نظام حكم برلماني مجلس واحد] وستمنستر التي تمثل مختلف الدوائر الانتخابية. دستور سنغافورة يؤسس الديمقراطية التمثيلية والنظام السياسي للبلد. [42]
حزب العمل الشعبي (PAP) تهيمن على العملية السياسية وفاز السيطرة على
البرلمان في كل انتخابات منذ توليه الحكم الذاتي في عام 1959. [43]
بيت الحرية كما دعا سنغافورة "حرة جزئيا" داخل "حرية تقرير في العالم"
والخبير الاقتصادي يضع سنغافورة على مستوى "النظام الهجين"، والثالث من
أربعة في المرتبة "مؤشر الديمقراطية".
تناط السلطة التنفيذية في مجلس الوزراء برئاسة رئيس الوزراء. رئيس
سنغافورة، تاريخيا منصب شرفي، وبالنظر إلى حق النقض (الفيتو) في عام 1991
لاتخاذ قرارات رئيسية قليلة مثل استخدام الاحتياطي الوطني وتعيين المناصب
القضائية. على الرغم من أن يتم انتخاب المكتب عن طريق التصويت الشعبي للشعب، إلا انتخابات 1993 التي عقدت حتى الآن من أي وقت مضى. السلطة التشريعية للحكومة التي عقدها البرلمان. [44]
الانتخابات
البرلمانية في سنغافورة لها أساس التعددية لتمثيل الدوائر الانتخابية
مجموعة القانون المعدل منذ الانتخابات البرلمانية في عام 1991. [45]
أعضاء البرلمان (MP) ويتكون من أعضاء منتخبين وغير الانتخابية والمرشحين. غالبية النائب المنتخب عن طريق الانتخابات العامة على موقع أول الماضي، ويمثل عضو واحد أو مجموعة التمثيل Konsituensi (GRC). [46]
دخلت عدة مرات سنغافورة باعتبارها واحدة من البلدان التي لديها أدنى مستويات الفساد في العالم من حيث الشفافية الدولية. [47] [48]
على
الرغم من أن سنغافورة القانون الموروثة من القانون البريطاني والهند
البريطانية، ويتضمن العديد من عناصر القانون العام الانكليزي، في بعض
الحالات من قانون الميراث منذ الاستقلال. ومن الأمثلة على ذلك ألغيت المحاكمة أمام هيئة محلفين.
سنغافورة
لديها قوانين والعقوبات التي تشمل العقوبة البدنية القضائية في شكل الضرب
بالعصا على جرائم مثل الاغتصاب، والعنف، وأعمال الشغب، وتعاطي المخدرات،
والتخريب للممتلكات، وبعض جرائم الهجرة. [49] [50] سنغافورة لديها أيضا عقوبة الإعدام الإلزامية بتهمة القتل المستوى الأول، تهريب المخدرات والأسلحة النارية الانتهاكات. [51]
وقالت منظمة العفو الدولية إن "يفترض سلسلة من الأحكام في تعاطي قانون
قانون المخدرات من سوء استخدام الأسلحة النارية ويتضمن ادعاءات التي تتعارض
مع حقوق الذنب بريء حتى تثبت إدانته وتآكل الحق في محاكمة عادلة،"
سنغافورة التي وتوقع و"على الارجح أعلى معدل التنفيذ في العالم بالمقارنة مع عدد سكانها". [52] وقالت الحكومة ان سنغافورة لديها الحق السيادي في تحديد وفرض النظام القضائي وهو ما يعتبر العقوبة المناسبة. [53] وكانت الحكومة قد شكك في تقرير منظمة العفو بضع نقاط. قالوا أنه في السنوات الخمس حتى عام 2004، أعدم 101 السنغافوريين والأجانب 37، ولكن كل 28 شخصا بسبب انتهاك المخدرات غير المشروعة. [53] قالت منظمة العفو الدولية إعدام 408 بين عامي 1991 و 2003 من مصادر حكومية وأخرى من السكان ما يقرب من أربعة ملايين شخص. [52]
وجدت
دراسة لاستشارات المخاطر السياسية والاقتصادية (PERC) من رجال الأعمال
المغتربين في سبتمبر 2008 أن الذين شملهم الاستطلاع النظر هونج كونج
وسنغافورة لديها أفضل نظام قضائي في آسيا، مع اندونيسيا وفيتنام أسوأ: نظام
هونج كونج القضائي سجل 1 :
45 الحجم (0 إلى 10 لأفضل وأسوأ)؛ سنغافورة برصيد 1.92 تليها اليابان
(3.50)، كوريا الجنوبية (4.62)، تايوان (4.93)، والفلبين (6.10)، وماليزيا
(6:47) والهند (6.50) وتايلند (7.00)، والصين (7.25)، وفيتنام (8.10) وإندونيسيا (8:26). [54] [55]
لأن
PERC أن علق شمل المسح رجال الأعمال المغتربين بدلا من النشطاء السياسيين،
ومعايير مثل العقود وحماية حقوق الملكية الفكرية وشدد على: "التصور العام
للمغتربين هو أن السياسة المحلية لا تلبي بطريقة قانونية ويتم تنفيذ هذه
التجارة الإجرامية". لاحظت
أن PERC الأعلى سنغافورة في المسح لم يشمل النشطاء السياسيين الذين
ينتقدون حزب العمل الشعبي (PAP) لاستخدام المحاكم لإسكات المنتقدين.
في
نوفمبر 2010، حكمت عليه محكمة في سنغافورة بالسجن لمدة ستة أسابيع المؤلف
البريطاني، آلان شيلدريك بتهمة ازدراء المحكمة في كتابه، "مرة واحدة في
الجلاد جولي: العدل سنغافورة في قفص الاتهام"، استنادا إلى مقابلات مع
محاكمة الجلاد السابق وانتقادات لل عقوبة الإعدام في هذا البلد.
=================================
=================================
Assalamu alaikum saya ibu kartini seorang tkw dari singapore memohon maaf,yang ada di blog ini bila kata2 saya ada yang salah,namun tujuan saya di sini hanya ingin berbagi cerita kepada para rekan2 saya yang jadi tkw di negeri orang,hidup di negeri orang memang amatlah susah,gaji pas2an,makanpun ala kadarnya,namun apa boleh buat demi mencukupi kebutuhan keluarga yang ada di kampung,mau tidak mau saya harus menjalani semua penderitaan itu,namun syukur alhamdulillah,berkat kerja keras dan doa saya selama ini,alhamdulilah allah sudah memberi jalan kesuksesan sama saya,meskipun jalan ini di larang oleh agama,tapi mungkin inilah satu2nya jalan untuk merubah nasib hidup saya,secara kebetulan saya lihat di internet,tentang paranormal yang bisa mengubah nasib jadi lebih baik dengan jalan pemasangan angka togel,saya beranikan diri menempuh jalan itu,dan ternyata angka yang di berikan oleh MBAH BUDI HARTONO tembus dan saya menang 700 juta,saya sangat bersyukur atas rezeki yang saya dapatkan itu,ini bukan hanya sekedar cerita tapi ini kenyataan,jadi bagi saudarah2 saya,yang masih jadi tkw/tki ataupun yang lagi dalam kesulitan,jangan ragu untuk konsultasi dengan MBAH BUDI HARTONO,dengan cara hubungi no hp 085=256=077=899 karna saya sudah membuktikannya supaya lebih jelasnya buka blog MBAH
ReplyDeleteKLIK DISINI ANGKA JITU 2D 3D 4D 5D 6D