Monday, February 4, 2013

Historical Origins of Malay


Historical Origins of MalaySejarah Asal Usul Orang Melayu



Acara menyambut pengantin

In the book
called the History of Malay Malay is the name of a river in South Sumatra, which flows around the hill The Guntang near Palembang. The Guntang is where the appearance of the first three kings who came to the Malay world.
They are the origin of the descendants of Malay kings in Palembang (Singapore, Malacca and Johor), Minangkabau and Tanjung Pura.

History Melayu (Malay Annals) is most important writings in Malay which is an authentic source for information about the Malay's. Produced circa 1612 but based records older.

Also called the royals call themselves descendants of Malacca Malay from Palembang. Like the kings of Negeri Sembilan, namely: The lordship Ali Alam is considered a direct descendant of the last King of Minangkabau.

At that time the term Malay refers to the descendants of a small group of Sumatra choice. As time goes by the definition of the Malay race is becoming obsolete.

Definition Malays be based on the culture and customs, where the Malays are people who have ethics, behavior and Malay customs.
At the time
Islam began professed areas of Sumatra and the Malay Peninsula, belief and observance of the religion of Islam to be one characteristic of the Malays.
In the 18th century, William Marsden mentions that in everyday conversation, the mention of the Malays are the same as the Moors in India in terms of adherence to the religion of Islam.

Rupa rupa pakaian Melayu

Sejarah Asal Usul Orang Melayu

Dalam buku Sejarah Melayu disebut bahwa Melayu adalah nama sungai di Sumatera Selatan yang mengalir disekitar bukit Si Guntang dekat Palembang. Si Guntang merupakan tempat pemunculan pertama tiga orang raja yang datang ke alam Melayu. Mereka adalah asal dari keturunan raja-raja Melayu di Palembang (Singapura, Malaka dan Johor), Minangkabau dan Tanjung Pura.
Sejarah Melayu (Malay Annals) merupakan karya tulis yang paling penting dalam bahasa Melayu yang merupakan sumber yang otentik untuk informasi mengenai ke-Melayu-an. Disusun sekitar tahun 1612 tetapi didasarkan catatan-catatan yang lebih tua.
Disebut juga bahwa anggota kerajaan Malaka menyebut diri mereka keturunan Melayu dari daerah Palembang. Seperti keluarga raja-raja di Negeri Sembilan yaitu: Yang Dipertuan Ali Alamsyah yang dianggap keturunan langsung dari Raja Minangkabau terakhir.
Pada waktu itu sebutan Melayu merujuk pada keturunan sekelompok kecil orang Sumatera pilihan. Seiring dengan berjalannya waktu definisi Melayu berdasarkan ras ini mulai ditinggalkan.
Definisi Melayu menjadi berdasarkan budaya dan adat, dimana orang Melayu adalah orang yang mempunyai etika, tingkah laku dan adat Melayu. Pada waktu Islam mulai dianut didaerah Sumatera dan Semenanjung Malaka, keyakinan dan ketaatan terhadap agama islam menjadi salah satu ciri khas dari orang Melayu.
Pada abad ke-18, William Marsden menyebutkan bahwa dalam percakapan sehari-hari, penyebutan bangsa Melayu adalah sama dengan sebutan bangsa Moor di India dalam artian ketaatannya terhadap agama Islam.
Rupa rupa pakaian Melayu


Reference:
Virginia Matheson, Encyclopaedia of Asian History: Prepared under auspices of the asia society, Book 2, Malays, page 471, 1988, MacMilan Publishing Company
R.O. Winstedt, The Malays: A Cultural History, revised and updated by Than Seong Chee (1981)
G. Benjamin, “In the long term: Three Themes in Malayan Cultural Ecology,” in Cultural Values and Tropical Ecology in Southeast Asia, edited by K. Hutterer and T. Rambo (1985).
--------------------------------------------------------------------------------------------
http://www.pelaminanminang.com/fakta-menarik/sejarah-asal-usul-orang-melayu.html

No comments:

Post a Comment