Bupati Lamandau ( Ir. Marukan )
for Kalteg-1
Bupati Ketiga :
Ir. Marukan
Masa Bakti : 2008-2013
Informasi
: dari Dosen Fak. Kehutanan Unpar, tahun 2002, alih jabatan ke
struktural sebagai Kasubdin Sarana Prasarana Dikjar, di promosi menjadi
Sekwan, di mutasi menjadi Kadis Dikjar, di promosi, menjadi Sekda
definitif pertama Kab. Lamandau.
Bupati Lamandau (2008-2013), saat ini mencalonkan kembali menjadi Bupati Lamandau 2013-2018, dengan pasangan yg sama, yang di dukung 7 partai koalisi (Golkar, PDI P, Demokrat, PKPI, Gerindra,PAN dan PPP)-
Badaging Handen
Bupati Lamandau (2008-2013), saat ini mencalonkan kembali menjadi Bupati Lamandau 2013-2018, dengan pasangan yg sama, yang di dukung 7 partai koalisi (Golkar, PDI P, Demokrat, PKPI, Gerindra,PAN dan PPP)-
Badaging Handen
Lamandau, Kabupaten Pemekaran Baru di Kalteng dengan Sederet Prestasi
Nanga Bulik-Mediasi Online. Kabupaten Lamandau Propinsi Kalimantan Tengah usianya memang masih muda, meskipun baru dimekarkan dari Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) pada tahun 2002, kini perkembangannya sudah pesat. Lamandau bukan lagi terlihat sebagai kota kecamatan, sebagaimana kabupaten ini lahir. Kini Lamandau sudah menjelma menjadi kabupaten berkembang yang terus membangun dengan diiringi oleh segudang prestasi.
Masyarakat Kabupaten Lamandau pantas berbangga,
daerah berjuluk 'Bumi Bahaum Bakuba' di bawah kepemimpinan Bupati Ir
Marukan ini merupakan satu-satunya kabupaten yang ada di Kalteng yang
dipercaya mendapat penghargaan dari Kementerian Agama RI. Penghargaan
itu diserahkan langsung oleh Menteri Agama Suryadharma Ali di hotel
Borobudur Jakarta pada bulan januari lalu.
Penghargaan itu diberikan atas kepedulian Pemkab
Lamandau terhadap pendidikan Agama dan Keagamaan. Penilaian dilakukan
langsung dari tim Kementerian Keagamaan dengan melihat program dan
komitmen yang dibuat semua Pemda se Indonesia.
Penghargaan-penghargaan lain yang juga telah disabet
oleh Pemkabu Lamandau tidak hanya dari pemerintah Propinsi tetapi juga
dari tingkat Kementerian maupun dari Kepresidenan. "Ini akan terus kita
pertahankan sehingga bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal lagi,"
kata Bupati Lamandau Marukan kepada Mediasi Online di ruang kerjanya,
Nanga Bulik, beberapa waktu lalu.
Sederet penghargaan yang sudah diterima oleh Pemkab
Lamandau, penghargaan dari Presiden RI di bidang Keluarga Berncana (KB)
khususnya KB pria, penghargaan dari Lembaga Kebudayaan Nasional
Indonesia (LKNI), penghargaan dari Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak RI tentang Pelayanan Terbaik dalam hal Pemberian
Akte Kelahiran gratis tanpa bea untuk semua umur di Lamandau. Meraih
Peringkat ke-156 dari 344 kabupaten se-Indonesia terkait status kinerja
penyelenggaraan Pemda tahun 2009. Penghargaan peringkat ke-14 dari 164
kabupaten pemekaran se-Indonesia tentang penyelenggaraan otonomi hasil
pemekaran tahun 1999-2009.
Prestasi menggembirakan juga diraih Kabupaten Lamandau dengan menduduki peringkat ke empat penyelenggaraan pemerintahan terbaik se Kalteng. Prestasi itu diraih berdasarkan SK Gubernur Kalteng no: 188.44/511/2011 tanggal 28 Desember 2011. Ć¢€˜Bumi Bahaum BakubaĆ¢€™ ini hanya kalah dari tiga daerah induk yakni Kabupaten Kapuas, Kobar dan Kota Palangkaraya.
Prestasi ini menempatkan daerah pecahan Kobar
tersebut menyalib delapan kabupaten pemekaran pada tahun 2002. Ini
melengkapi torehan kegemilangan sebelumnya, tahun 2011.
Keberhasilan tersebut merupakan tantangan bagi
kabupaten Lamandau untuk terus berbenah dan menata diri guna mewujudkan
semangat dan tujuan pemekaran. "Tahun 2009, untuk evaluasi yang sama
kita menduduki peringkat ke 3 se Kalteng. Kita berada di bawah Kobar dan
Katingan, namun tahun 2010 Katingan bergeser menjadi di bawah
Lamandau," papar Marukan.
Artinya usaha dan upaya Pemkab Lamandau meningkatkan
kinerja bisa dikatakan berhasil dengan fakta-fakta yang ada. Selain itu
untuk pemekaran se Kalteng, Lamandau menduduki peringkat pertama dan
mampu menyisihkan tiga kabupaten induk yakni Barito Utara, Barito
Selatan dan Kotawaringin Timur. Keberhasilan yang diraih merupakan
keberhasilan bersama, sebab semua pihak/elemen memberikan andil sesuai
bidangnya.
"Perubahan yang membuat Kabupaten Lamandau terus
menjadi perhatian pemerintah pusat, dengan mendapatkan penghargaan di
tahun 2011 merupakan bukti bahwa Kabupaten Lamandau bisa memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat, pemerintahan maupun lainnya," kata
Marukan.
Target Raih Penilaian WTP
Tahun 2012 ini Pemkab Lamandau juga menargetkan untuk meraih penilaian wajar tanpa pengecualian (WTP) terkait pertanggungjawaban pengelolaan keuangan tahun 2011. Salah satu kendala terberat untuk mewujudkan hal itu masih dalam tahap menginventarisir asset daerah.
Tahun 2011 Pemkab Lamandau mampu meraih predikat
wajar dengan pengecualian (WDP) dan diketahui penyebab belum maksimalnya
raihan prestasi tersebut karena terganjal masalah asset.
"Tinggal asset yang jadi ganjalan untuk meraih WTP,
seandainaya sejak dahulu asset sudah dibenahi, mungkin daerah ini sudah
layak menyabet WTP tahun 2012. Kabupaten Lamandau bersaing dengan enam
kabupaten/kota untuk meraih WTP tersebut," papar Marukan yang juga
mantan Sekdakab Lamandau ini.
Dari sisi administrasi menurut Marukan, sudah bagus
tinggal menggenjot di sisi asset. Untuk itu telah dilakukan beberapa
langkah seperti melakukan pelatihan petugas pengelola asset, juga
melakukan inventarisi asset yang belum masuk data.
Pengelolaan tertib adminisistrasi, inventarisi asset
atau barang secara benar sangat tergantung pada rasa tanggung jawab dan
sikap yang sungguh-sungguh dari seluruh aparat pengurus dan penyimpangan
barang, oleh karena itu para pengurus barang harus dapat
mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat di tempat kerja masing-masing.
Kegiatan itu dilakukan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan untuk
menciptakan efektivitas dan efisien serta professionalism pengurus
asset.
Selain itu, pembangunan yang merata adalah visi dan
misi pemerintahan daerah dalam pembangunan pemerintahan. Seperti
penganggaran pembangunan jalan-jalan di desa-desa yang masih sulit
terjangkau. Masyarakat kabupaten Lamandau dalam waktu tak lama lagi akan
segera merasakan jalan-jalan yang dibangun di era Bupati Marukan,
pasalnya sudah dianggarkan miliaran rupiah pada 2012 ini.
Oleh karena itu semua elemen masyarakat kabupaten
Lamandau harus bersatu dan bahu membahu dalam membangun segala aspek
kehidupan bermasyarakat sesuai dengan asas demokrasi. Jika terdapat
perbedaan, itu merupakan hal yang wajar dan mencerminkan hidupnya
organisasi.
Marukan mengatakan, perbedaan itu harus menjadi suatu
kekuatan, bukannya malah menjadi kelemahan. Adanya perbedaan harus
dicari solusi terbaik bagi setiap pemecahan permasalahan yang ada,
sehingga ketemu jalan keluar. "Untuk itu semua elemen masyarakat sesuai
dengan asas-asas demokrasi, jika terdapat suatu perbedaan itu hal yang
wajar, namun mari kita jadikan perbedaan itu menjadi kekuatan, bukannya
malah menjadi kelemahan," pinta Marukan.
Ia meminta kepada masyarakat kabupaten Lamandau agar,
setiap masalah yang timbul harus diselesaikan dengan arif dan
bijaksana, sehingga semua pihak merasa diuntungkan dengan tetap
memperhatikan ketentuan dan peraturan yang ada. Sebesar apapun
permasalahan yang timbul, bila ada itikad untuk diselesaikan pasti
terselesaikan.
Pengenalan Batik
Upaya pengenalan batik khas Lamandau diharapkan tidak hanya
selesai sampai pagelaran batik dan tenun Lamandau saja, tetapi
benar-benar berkelanjutan dan ditangani serius, sehingga batik yang
sudah ada ini dapat berkembang dan dikenal masyarakat Lamandau maupun
masyarakat pecinta batik di Indonesia.
"Diharapkan ke depan masyarakat lebih mengenal
kabupaten Lamandau dari batiknya, yang memiliki motif khusus dan
keunikan tersendiri," ujar Marukan berharap. Untuk itu sebagai upaya
melestarikan budaya bangsa, ia mengajak kepada seluruh masyarakat
Lamandau untuk memberdayakan perilaku berbusana batik. Sehingga batik
bisa menjadi mascot kabupaten Lamandau.
Terobosan Pembangunan Infrastruktur
Dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur,
Pemerintah Kabupaten Lamandau akan membuat terobosan baru yakni meminjam
uang Rp 200 miliar dari Kementerian Keuangan. Pembayaran utang tersebut
akan dilakukan secara mencicil selama 15 tahun.
Rencana pemimnjaman sudah dipertimbangkan secara
matang dan dalam waktunya nanti akan dilakukan ekspose kepada
legislative. Adapun rencananya, dana tersebut akan dipergunakan untuk
menyelesaikan pembangunan jalan menuju kecamatan-kecamatan seperti ke
Kinipan, Merambang, Tapin Bini dan Bayat. Juga dipergunakan untuk
menyelesaikan pembangunan jembatan Parigi.
Pinjaman ini akan diberikan sebab Bupati Lamandau
sudah mendapat jaminan dari pihak Kementerian Keuangan. Dengan dana
sebesar itu maka kegiatan pembangunan infrastruktur akan berjalan dengan
baik dan semakin cepat sehingga hasilnya akan dapat langsung dinikmati
oleh masyarakat.
Dana itu juga akan dipergunakan untuk membangun pasar
induk Nanga Bulik, sebagian jawaban seiring makin meningkatnya
perputaran ekonomi dan banyaknya permintaan masyarakat akan tempat
perdagangan. Pasar itu nantinya diharapkan dapat menghidupkan
perekonomian masyarakat dan menunjang pembangunan daerah Lamandau.
Pemkab Lamandau juga membuat rencana besar untuk
memenuhi kebutuhan listrik dengan membangun pembangkit listrik system
biomas. Pembangkit listrik berkekuatan 6 megawatt ini diharapkan dapat
terealisasi sesuai rencana yang sudah dibuat untuk menyuplai kebutuhan
masyarakat di daerah kecamatan Menthobi Raya, tepatnya di desa di
wilayah transmigrasi H, sehingga dapat mengurangi jumlah desa yang belum
memiliki pasokan listrik.
Penggunaan energy yang menggunakan biomas yang
berasal dari cangkang buah kelapa sawit ini sangat memungkinkan untuk
dikembangkan, sebab di Lamandau banyak terdapat perusahaan perkebunan
kelapa sawit yang sudah diproduksi.
Ketersediaan listrik yang memadai ini akan berdampak
positif untuk meningkatkan mutu kehidupan dan pertumbuhan ekonomi serta
akan meningkatkan kecerdasan masyarakat, meningkatkan sarana pendidikan
dan kesehatan. Penyediaan energy listrik oleh Negara belum terpenuhi
secara maksimal.
Meskipun demikian di desa-desa yang belum terjangkau
aliran listrik, bukan berarti masyarakatnya hidup di bawah garis
kemiskinan, banyak diantara warga masyarakat yang mampu memenuhi
kebutuhan listrik sendiri dengan menggunakan mesin genset berbahan bakar
minyak.
Lamandau TERSENYUM
Sebagai wilayah yang baru berkembang, Kabupaten
Lamandau tentu saja memiliki potensi yang belum tergali. Pada tahun 2012
ini Marukan mencanangkan program TERSENYUM untuk Kabupaten Lamandau.
TERSENYUM memiliki arti: Tertib, Simpati dan Nyaman.
Dengan semboyan itu diharapkan cita-cita Pemerintahan Kabupaten untuk mensejahterakan masyarakat secara menyeluruh bisa tercapai. Sebab dalam perjalanan Kabupaten Lamandau selama 9 tahun mengalami pasang surut sebelum menjelma menjadi kabupaten dengan pembangunan infrastruktur terbaik.
Dengan Modal TERSENYUM ini diupayakan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat bisa dicapai lebih dari yang sebelumnya.
Pada 2002 sampai 2007 Pemkab Lamandau sempat membuat
kesalahan, sehingga menghambat pembangunan, kemudian pada tahun 2007
sampai 2011 inilah Pemkab Lamandau memperbaiki semuanya. Pembangunan di
Kabupaten Lamandau tidak mudah, namun dengan bantuan tokoh agama, tokoh
masyarakat dan tokoh adat, pembangunan bisa berjalan dengan baik.
Pembangunan Berkelanjutan
Dalam pembangunan secara berkelanjutan, Pemkab
Lamandau telah melakukan terobosan yang dinilai patut dilakukan. Hal ini
dilakukan untuk menghasilkan pembangunan secara merata dan bisa
dirasakan seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Lamandau sebagaimana
visi dan misi kabupaten Lamandau.
Marukan mengatakan, dalam membangun daerah tentunya
harus berkelanjutan sehingga dalam suatu daerah dapat terlihat adanya
pembangunan, tetapi pembangunan itu tidak hanya di dalam kota saja, akan
tetapi juga sampai pelosok desa.
Hingga kini pembangunan di Kabupaten Lamandau terus
dilaksanakan baik dari infrastruktur hingga pembangunan dalam tatanan
kota, sejak 2008 sampai sekarang sudah ada perubahan yang semakin lama
semakin membaik.
Secara garis besar Lamandau telah banyak mengalami
perubahan. Bukan lagi dilihat dari Kabupaten Pemekaran, tetapi Kabupaten
Lamandau adalah kabupaten yang mampu independen dengan berbagai
kepercayaan dan dukungan dari pemerintah baik pusat maupun propinsi yang
telah membantu dalam hal pembangunan.
Secara tidak langsung Kabupaten Lamandau ini sudah
menjadi kabupaten independen dan tidak lagi mengandalkan kabupaten
induk. Sehingga dalam tahap kabupaten pemekaran tentunya Kabupaten
Lamandau juga mampu bersaing dengan kabupaten lain di Kalimantan Tengah.
Menurut Marukan, semua hasil yang telah didapat semua
ini adalah bukan hasil darinya sebagai bupati atau kepala daerah saja,
tetapi berkat dukungan semua pihak.
Kabupaten Lamandau terbentuk dari hasil pemekaran
wilayah kabupaten Kotawaringin Barat, berdasarkan UU nomor 5 Tahun 2002.
Melalui proses yang sangat panjang dan rumit, serta kerjasama banyak
pihak sehingga Kabupaten Lamandau bisa terbentuk dan berjalan sampai
hari ini.
No comments:
Post a Comment