Tuesday, February 5, 2013

Bupati Lamandau ( Ir. Marukan ) for Kalteg-1


Bupati Lamandau ( Ir. Marukan )
for Kalteg-1


Bupati Ketiga :

Ir. Marukan
Masa Bakti : 2008-2013

Informasi : dari Dosen Fak. Kehutanan Unpar, tahun 2002, alih jabatan  ke struktural sebagai Kasubdin Sarana Prasarana Dikjar, di promosi menjadi Sekwan, di mutasi menjadi Kadis Dikjar, di promosi, menjadi Sekda definitif pertama Kab. Lamandau.

Bupati La
mandau (2008-2013), saat ini mencalonkan kembali menjadi Bupati Lamandau 2013-2018, dengan pasangan yg sama, yang di dukung 7 partai koalisi (Golkar, PDI P, Demokrat, PKPI, Gerindra,PAN dan PPP)-

Badaging Handen





Lamandau, Kabupaten Pemekaran Baru di Kalteng dengan Sederet Prestasi



Nanga Bulik-Mediasi Online. Kabupaten Lamandau Propinsi Kalimantan Tengah usianya memang masih muda, meskipun baru dimekarkan dari Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) pada tahun 2002, kini perkembangannya sudah pesat. Lamandau bukan lagi terlihat sebagai kota kecamatan, sebagaimana kabupaten ini lahir. Kini Lamandau sudah menjelma menjadi kabupaten berkembang yang terus membangun dengan diiringi oleh segudang prestasi.

Masyarakat Kabupaten Lamandau pantas berbangga, daerah berjuluk 'Bumi Bahaum Bakuba' di bawah kepemimpinan Bupati Ir Marukan ini merupakan satu-satunya kabupaten yang ada di Kalteng yang dipercaya mendapat penghargaan dari Kementerian Agama RI. Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Menteri Agama Suryadharma Ali di hotel Borobudur Jakarta pada bulan januari lalu.

Penghargaan itu diberikan atas kepedulian Pemkab Lamandau terhadap pendidikan Agama dan Keagamaan. Penilaian dilakukan langsung dari tim Kementerian Keagamaan dengan melihat program dan komitmen yang dibuat semua Pemda se Indonesia.

Penghargaan-penghargaan lain yang juga telah disabet oleh Pemkabu Lamandau tidak hanya dari pemerintah Propinsi tetapi juga dari tingkat Kementerian maupun dari Kepresidenan. "Ini akan terus kita pertahankan sehingga bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal lagi," kata Bupati Lamandau Marukan kepada Mediasi Online di ruang kerjanya, Nanga Bulik, beberapa waktu lalu.

Sederet penghargaan yang sudah diterima oleh Pemkab Lamandau, penghargaan dari Presiden RI di bidang Keluarga Berncana (KB) khususnya KB pria, penghargaan dari Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (LKNI), penghargaan dari Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI tentang Pelayanan Terbaik dalam hal Pemberian Akte Kelahiran gratis tanpa bea untuk semua umur di Lamandau. Meraih Peringkat ke-156 dari 344 kabupaten se-Indonesia terkait status kinerja penyelenggaraan Pemda tahun 2009. Penghargaan peringkat ke-14 dari 164 kabupaten pemekaran se-Indonesia tentang penyelenggaraan otonomi hasil pemekaran tahun 1999-2009.
















Prestasi menggembirakan juga diraih Kabupaten Lamandau dengan menduduki peringkat ke empat penyelenggaraan pemerintahan terbaik se Kalteng. Prestasi itu diraih berdasarkan SK Gubernur Kalteng no: 188.44/511/2011 tanggal 28 Desember 2011. Ć¢€˜Bumi Bahaum BakubaĆ¢€™ ini hanya kalah dari tiga daerah induk yakni Kabupaten Kapuas, Kobar dan Kota Palangkaraya.

Prestasi ini menempatkan daerah pecahan Kobar tersebut menyalib delapan kabupaten pemekaran pada tahun 2002. Ini melengkapi torehan kegemilangan sebelumnya, tahun 2011.

Keberhasilan tersebut merupakan tantangan bagi kabupaten Lamandau untuk terus berbenah dan menata diri guna mewujudkan semangat dan tujuan pemekaran. "Tahun 2009, untuk evaluasi yang sama kita menduduki peringkat ke 3 se Kalteng. Kita berada di bawah Kobar dan Katingan, namun tahun 2010 Katingan bergeser menjadi di bawah Lamandau," papar Marukan.

Artinya usaha dan upaya Pemkab Lamandau meningkatkan kinerja bisa dikatakan berhasil dengan fakta-fakta yang ada. Selain itu untuk pemekaran se Kalteng, Lamandau menduduki peringkat pertama dan mampu menyisihkan tiga kabupaten induk yakni Barito Utara, Barito Selatan dan Kotawaringin Timur. Keberhasilan yang diraih merupakan keberhasilan bersama, sebab semua pihak/elemen memberikan andil sesuai bidangnya.

"Perubahan yang membuat Kabupaten Lamandau terus menjadi perhatian pemerintah pusat, dengan mendapatkan penghargaan di tahun 2011 merupakan bukti bahwa Kabupaten Lamandau bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, pemerintahan maupun lainnya," kata Marukan.

Target Raih Penilaian WTP





Tahun 2012 ini Pemkab Lamandau juga menargetkan untuk meraih penilaian wajar tanpa pengecualian (WTP) terkait pertanggungjawaban pengelolaan keuangan tahun 2011. Salah satu kendala terberat untuk mewujudkan hal itu masih dalam tahap menginventarisir asset daerah.

Tahun 2011 Pemkab Lamandau mampu meraih predikat wajar dengan pengecualian (WDP) dan diketahui penyebab belum maksimalnya raihan prestasi tersebut karena terganjal masalah asset.

"Tinggal asset yang jadi ganjalan untuk meraih WTP, seandainaya sejak dahulu asset sudah dibenahi, mungkin daerah ini sudah layak menyabet WTP tahun 2012. Kabupaten Lamandau bersaing dengan enam kabupaten/kota untuk meraih WTP tersebut," papar Marukan yang juga mantan Sekdakab Lamandau ini.

Dari sisi administrasi menurut Marukan, sudah bagus tinggal menggenjot di sisi asset. Untuk itu telah dilakukan beberapa langkah seperti melakukan pelatihan petugas pengelola asset, juga melakukan inventarisi asset yang belum masuk data.

Pengelolaan tertib adminisistrasi, inventarisi asset atau barang secara benar sangat tergantung pada rasa tanggung jawab dan sikap yang sungguh-sungguh dari seluruh aparat pengurus dan penyimpangan barang, oleh karena itu para pengurus barang harus dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat di tempat kerja masing-masing. Kegiatan itu dilakukan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan untuk menciptakan efektivitas dan efisien serta professionalism pengurus asset.

Selain itu, pembangunan yang merata adalah visi dan misi pemerintahan daerah dalam pembangunan pemerintahan. Seperti penganggaran pembangunan jalan-jalan di desa-desa yang masih sulit terjangkau. Masyarakat kabupaten Lamandau dalam waktu tak lama lagi akan segera merasakan jalan-jalan yang dibangun di era Bupati Marukan, pasalnya sudah dianggarkan miliaran rupiah pada 2012 ini.

Oleh karena itu semua elemen masyarakat kabupaten Lamandau harus bersatu dan bahu membahu dalam membangun segala aspek kehidupan bermasyarakat sesuai dengan asas demokrasi. Jika terdapat perbedaan, itu merupakan hal yang wajar dan mencerminkan hidupnya organisasi.

Marukan mengatakan, perbedaan itu harus menjadi suatu kekuatan, bukannya malah menjadi kelemahan. Adanya perbedaan harus dicari solusi terbaik bagi setiap pemecahan permasalahan yang ada, sehingga ketemu jalan keluar. "Untuk itu semua elemen masyarakat sesuai dengan asas-asas demokrasi, jika terdapat suatu perbedaan itu hal yang wajar, namun mari kita jadikan perbedaan itu menjadi kekuatan, bukannya malah menjadi kelemahan," pinta Marukan.

Ia meminta kepada masyarakat kabupaten Lamandau agar, setiap masalah yang timbul harus diselesaikan dengan arif dan bijaksana, sehingga semua pihak merasa diuntungkan dengan tetap memperhatikan ketentuan dan peraturan yang ada. Sebesar apapun permasalahan yang timbul, bila ada itikad untuk diselesaikan pasti terselesaikan.



Pengenalan Batik

Upaya pengenalan batik khas Lamandau diharapkan tidak hanya selesai sampai pagelaran batik dan tenun Lamandau saja, tetapi benar-benar berkelanjutan dan ditangani serius, sehingga batik yang sudah ada ini dapat berkembang dan dikenal masyarakat Lamandau maupun masyarakat pecinta batik di Indonesia.

"Diharapkan ke depan masyarakat lebih mengenal kabupaten Lamandau dari batiknya, yang memiliki motif khusus dan keunikan tersendiri," ujar Marukan berharap. Untuk itu sebagai upaya melestarikan budaya bangsa, ia mengajak kepada seluruh masyarakat Lamandau untuk memberdayakan perilaku berbusana batik. Sehingga batik bisa menjadi mascot kabupaten Lamandau.

Terobosan Pembangunan Infrastruktur

Dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur, Pemerintah Kabupaten Lamandau akan membuat terobosan baru yakni meminjam uang Rp 200 miliar dari Kementerian Keuangan. Pembayaran utang tersebut akan dilakukan secara mencicil selama 15 tahun.

Rencana pemimnjaman sudah dipertimbangkan secara matang dan dalam waktunya nanti akan dilakukan ekspose kepada legislative. Adapun rencananya, dana tersebut akan dipergunakan untuk menyelesaikan pembangunan jalan menuju kecamatan-kecamatan seperti ke Kinipan, Merambang, Tapin Bini dan Bayat. Juga dipergunakan untuk menyelesaikan pembangunan jembatan Parigi.

Pinjaman ini akan diberikan sebab Bupati Lamandau sudah mendapat jaminan dari pihak Kementerian Keuangan. Dengan dana sebesar itu maka kegiatan pembangunan infrastruktur akan berjalan dengan baik dan semakin cepat sehingga hasilnya akan dapat langsung dinikmati oleh masyarakat.

Dana itu juga akan dipergunakan untuk membangun pasar induk Nanga Bulik, sebagian jawaban seiring makin meningkatnya perputaran ekonomi dan banyaknya permintaan masyarakat akan tempat perdagangan. Pasar itu nantinya diharapkan dapat menghidupkan perekonomian masyarakat dan menunjang pembangunan daerah Lamandau.

Pemkab Lamandau juga membuat rencana besar untuk memenuhi kebutuhan listrik dengan membangun pembangkit listrik system biomas. Pembangkit listrik berkekuatan 6 megawatt ini diharapkan dapat terealisasi sesuai rencana yang sudah dibuat untuk menyuplai kebutuhan masyarakat di daerah kecamatan Menthobi Raya, tepatnya di desa di wilayah transmigrasi H, sehingga dapat mengurangi jumlah desa yang belum memiliki pasokan listrik.

Penggunaan energy yang menggunakan biomas yang berasal dari cangkang buah kelapa sawit ini sangat memungkinkan untuk dikembangkan, sebab di Lamandau banyak terdapat perusahaan perkebunan kelapa sawit yang sudah diproduksi.

Ketersediaan listrik yang memadai ini akan berdampak positif untuk meningkatkan mutu kehidupan dan pertumbuhan ekonomi serta akan meningkatkan kecerdasan masyarakat, meningkatkan sarana pendidikan dan kesehatan. Penyediaan energy listrik oleh Negara belum terpenuhi secara maksimal.

Meskipun demikian di desa-desa yang belum terjangkau aliran listrik, bukan berarti masyarakatnya hidup di bawah garis kemiskinan, banyak diantara warga masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan listrik sendiri dengan menggunakan mesin genset berbahan bakar minyak.

Lamandau TERSENYUM

Sebagai wilayah yang baru berkembang, Kabupaten Lamandau tentu saja memiliki potensi yang belum tergali. Pada tahun 2012 ini Marukan mencanangkan program TERSENYUM untuk Kabupaten Lamandau. TERSENYUM memiliki arti: Tertib, Simpati dan Nyaman.




Dengan semboyan itu diharapkan cita-cita Pemerintahan Kabupaten untuk mensejahterakan masyarakat secara menyeluruh bisa tercapai. Sebab dalam perjalanan Kabupaten Lamandau selama 9 tahun mengalami pasang surut sebelum menjelma menjadi kabupaten dengan pembangunan infrastruktur terbaik.

Dengan Modal TERSENYUM ini diupayakan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat bisa dicapai lebih dari yang sebelumnya.

Pada 2002 sampai 2007 Pemkab Lamandau sempat membuat kesalahan, sehingga menghambat pembangunan, kemudian pada tahun 2007 sampai 2011 inilah Pemkab Lamandau memperbaiki semuanya. Pembangunan di Kabupaten Lamandau tidak mudah, namun dengan bantuan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat, pembangunan bisa berjalan dengan baik.

Pembangunan Berkelanjutan

Dalam pembangunan secara berkelanjutan, Pemkab Lamandau telah melakukan terobosan yang dinilai patut dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan pembangunan secara merata dan bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Lamandau sebagaimana visi dan misi kabupaten Lamandau.

Marukan mengatakan, dalam membangun daerah tentunya harus berkelanjutan sehingga dalam suatu daerah dapat terlihat adanya pembangunan, tetapi pembangunan itu tidak hanya di dalam kota saja, akan tetapi juga sampai pelosok desa.

Hingga kini pembangunan di Kabupaten Lamandau terus dilaksanakan baik dari infrastruktur hingga pembangunan dalam tatanan kota, sejak 2008 sampai sekarang sudah ada perubahan yang semakin lama semakin membaik.

Secara garis besar Lamandau telah banyak mengalami perubahan. Bukan lagi dilihat dari Kabupaten Pemekaran, tetapi Kabupaten Lamandau adalah kabupaten yang mampu independen dengan berbagai kepercayaan dan dukungan dari pemerintah baik pusat maupun propinsi yang telah membantu dalam hal pembangunan.

Secara tidak langsung Kabupaten Lamandau ini sudah menjadi kabupaten independen dan tidak lagi mengandalkan kabupaten induk. Sehingga dalam tahap kabupaten pemekaran tentunya Kabupaten Lamandau juga mampu bersaing dengan kabupaten lain di Kalimantan Tengah.

Menurut Marukan, semua hasil yang telah didapat semua ini adalah bukan hasil darinya sebagai bupati atau kepala daerah saja, tetapi berkat dukungan semua pihak.

Kabupaten Lamandau terbentuk dari hasil pemekaran wilayah kabupaten Kotawaringin Barat, berdasarkan UU nomor 5 Tahun 2002. Melalui proses yang sangat panjang dan rumit, serta kerjasama banyak pihak sehingga Kabupaten Lamandau bisa terbentuk dan berjalan sampai hari ini.
( http://mediasionline.com/readnews.php?id=3412  )

No comments:

Post a Comment