Sunday, January 6, 2013

Suku Dayak Bakumpai


Suku Dayak Bakumpai

suku Dayak Bakumpai
(wildadventure-centralborneoisland.blogspot)
Suku Dayak Bakumpai, adalah salah satu suku dayak yang hidup di sepanjang tepian daerah aliran sungai Barito di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yaitu dari kota Marabahan kabupaten Barito Kuala provinsi Kalimantan Selatan sampai kota Puruk Cahu kabupaten Murung Raya provinsi Kalimantan Tengah, sedangkan sebagian kecil berada di wilayah Kalimantan Timur yang bermigrasi dari hulu sungai Barito menuju hulu sungai Mahakam, yaitu di Long Iram kabupaten Kutai Barat provinsi Kalimantan Timur. Diperkirakan populasi suku Dayak Bakumpai sebesar 41.000 orang.
Suku Dayak Bakumpai bertetangga dengan suku Dayak Barangas dan suku Dayak Bara Dia (Mengkatip). Diperkirakan suku Dayak Bakumpai merupakan keturunan atau bagian dari sub suku Dayak Ngaju, atau termasuk ke dalam rumpun Dayak Ngaju.
Di Kalimantan Selatan bahasa Dayak Bakumpai disebut sebagai bahasa Banjar Bakumpai. Kalau diperhatikan bahasa Bakumpai tidak akrab hubungannya dengan bahasa Banjar, tetapi justru sangat erat hubungannya dengan bahasa Dayak Ngaju, jadi lebih tepat kalau disebut sebagai bahasa Dayak Bakumpai dari pada bahasa Banjar Bakumpai. Bahasa Dayak Bakumpai sangat berkerabat dengan bahasa Dayak Ngaju, karena persentase kemiripannya hampir sebesar 80%.
Suku Dayak Bakumpai mayoritas beragama Islam, karena sejak masa lalu telah terjadi hubungan dengan suku-suku Melayu Banjar. Saat ini tidak ada lagi dari masyarakat suku Dayak Bakumpai yang masih mengamalkan tradisi agama asli suku dayak seperti Kaharingan.
tarian suku Dayak Bakumpai
terpengaruh budaya Melayu
(dayak-barito-selatan.blogspot.com)
Kebudayaan dan adat istiadat serta tradisi asli suku ini telah banyak menyerap dari budaya dan adat istiadat suku Melayu Banjar. Kebudayaan asli yang masih tersisa pada suku Dayak Bakumpai adalah ritual Badewa dan Manyanggar Lebu.
Suku Dayak Bakumpai juga memiliki tokoh-tokoh, seperti Panglima Wangkang, seorang panglima dayak di Barito Kuala dalam Perang Banjar, lalu ada Pambakal Kendet (Damang Kendet), ayah dari Panglima Wangkang, selanjutnya adalah Tumenggung Surapati, seorang panglima Dayak Bakumpai yang sebenarnya berasal dari garis keturunan suku Dayak Siang, tetapi hidup dan membela wilayah suku Dayak Bakumpai dan yang menumpas pasukan Belanda serta menenggelamkan kapal Perang Onrust di desa Lontotur Barito Utara.
Kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak Bakumpai adalah bertani berladang, serta memanfaatkan lahan hutan untuk perburuan dan saat ini mereka juga banyak yang sudah bekerja di sektor pemerintah dan sektor swasta, selain itu berdagang dan menjalankan usaha mandiri.

Tokoh Dayak Bakumpai


Berikut ini adalah daftar tokoh-tokoh dari etnis Dayak Bakumpai, baik di Indonesia, dan Malaysia. Di Malaysia orang Dayak Bakumpai termasuk dalam kategori suku Banjar.

1).

2).

  • Panglima Batur
    Panglima Batur
  • (lahir di Buntok Baru, Barito Utara, Kalimantan Tengah pada tahun 1852 - meninggal di, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 5 Oktober 1905 pada umur 53 tahun)[1] adalah seorang panglima suku Dayak Bakumpai[2] dalam Perang Banjar yang berlangsung di pedalaman Barito, sering disebut Perang Barito, sebagai kelanjutan dari Perang Banjar. Panglima Batur adalah salah seorang Panglima yang setia pada Sultan Muhammad Seman. Panglima Batur seorang Panglima dari suku Dayak yang telah beragama Islam berasal dari daerah Buntok Kecil, 40 Km di udik Muara Teweh.
    Gelar Panglima khusus untuk daerah suku-suku Dayak pada masa itu menunjukkan pangkat dengan tugas sebagai kepala yang mengatur keamanan dan mempunyai pasukan sebagai anak buahnya. Seorang panglima adalah orang yang paling pemberani, cerdik, berpengaruh dan biasanya kebal.
    Panglima Batur yang bersama Sultan mempertahankan benteng terakhir di Sungai Manawing dalam perjuangan mereka melawan Belanda. Pada saat Panglima Batur mendapat perintah untuk pergi ke Kesultanan Pasir untuk memperoleh mesiu, saat itulah benteng Manawing mendapat serangan Belanda. Pasukan Belanda dibawah pimpinan Letnan Christofel yang berpengalaman dalam perang Aceh, dengan sejumlah besar pasukan marsose yang terkenal ganas dan bengis, menyerbu benteng Manawing pada Januari 1905. Dalam pertempuran yang tidak seimbang ini Sultan Muhammad Seman tidak dapat bertahan. Sultan tertembak dan dia gugur sebagai kesuma bangsa.

    3).Panglima Wangkang




    Panglima Wangkang
    atau
    Demang Wangkang gelar Mas Demang (lahir : Marabahan[1] 1812) adalah salah seorang panglima perang dalam Perang Banjar dari kalangan suku Bakumpai yang mempertahankan Distrik Bakumpai (sekarang Barito Kuala). Bapaknya bernama Kendet (Pambakal Kendet), juga seorang pejuang dan pemimpin suku Bakumpai. Ibunya bernama Ulan berasal dari Amuntai seorang suku Banjar.

    Kawasan Palinglima Wangkang merupakan kampung tua yang menjadi bagian dari salah satu daerah awal perkembangan Kota Banjarmasin. Sama seperti pusat-pusat daerah permukiman perkembangan lama Kota Banjarmasin yang umumnya berada di sepanjang tepian sungai, seperti Kawasan Kuin, Kawasan Alalak, Kawasan Banua Anyar. Kawasan Palinglima Wangkang membentang sepanjang tepi Sungai Martapura dari daerah Pasar Lama kemudian daerah Taluk yakni berupa teluk/belokan sungai sampai pada daerah pertemuan Sungai Martapura dengan Sungai Awang. Lokasi berada di 114° 42`BT -114° 43`BT dan 2° 55`LS -2° 56`LS .
    Pemukiman kawasan Bakumpai berdiri pada era tahun 1812. Penduduk asal Bandar Muara Bahan adalah suku daayak bakumpai.
    Pada masa perjuangan kemerdekaan daerah Palinglima Wangkang merupakan salah satu basis
    RUMAH TRADISIONAL BANJAR
    pergerakan perjuangan suku Bangkupai, Panglima Wangkang atau Demang Wangkang gelar Mas Demang adalah salah seorang pangli
    ma perang dalam Perang Banjar dari kalangan suku Bakumpai yang mempertahankan Distrik Bakumpai (sekarang Barito Kuala). Untuk menghormati maka pemerintah daerah menamakan kawasan tersebut dengan kawasan Panglima Wangkang. Penatapan lokasi SK Bupati Barito Kuala dapat di KLIK DISINI
    Kementerian PU lewat Satker Penataan Bangunan dan Lingkungan melakukan kegiatan perencanaan di tahun 2011 dan akan disusul dengan kegiatan fsik prasarana dasar di kawasan Panglima Wangkang.

Z

 

4).Z.A. Maulani







sumber:

  • word-dialect.blogspot.com
  • dayak-barito-selatan.blogspot.com
  • wildadventure-centralborneoisland.blogspot.com
  • disbudpar.baritoselatankab.go.id
  • wikipedia
  • dan sumber lain

No comments:

Post a Comment