Center of cultural Village in West Borneo
Kalbar Bangun Kampung Budaya
Senin, 04 Juni 2012 | 14:00 WIB
West Kalimantan Provincial Government will build a center of cultural activities in the city of Pontianak, the allocation of funds amounting to Rp 54 billion in two-year budget.
Dept. of Public Works of West Kalimantan, Jakius Sinyor, said Cultural Village development plan consists of Malay traditional house, traditional house Dayak, and plazas.
Pemerinciannya, Malay traditional house spent Rp 22 billion, the indigenous Dayak Rp 22 billion and Rp 10.5 billion in the construction of the plaza.Plaza will be prepared to be on location of cultural events such as cultural festivals Malay, Dayak, Chinese, or other ethnic groups in West Kalimantan," said Jakius when first raising of the pole in Pontianak, Monday, June 4, 2012.
For the initial stage, the funds that have been agreed at Rp 5.1 billion. The funds are expected to suffice for the construction of columns, foundations, and 1st floor Dayak custom home.
As for Malay traditional house, he was still waiting for building concepts that will be filed. Two other main building will show the majority ethnic representation in West Kalimantan.
Cultural Village construction site in the former parliament building Kalbar in Jalan Sutan Syahrir, Pontianak City. The total area of about three acres, and until now there are still a number of office buildings such as the Chamber of Commerce of West Kalimantan, Investment Coordinating Board Kalimantan and West Kalimantan Kesbanglinmas Board Office.
Rumah Adat Dayak
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan membangun pusat
kegiatan budaya di Kota Pontianak, dengan alokasi dana sebesar Rp 54
miliar dalam dua tahun anggaran.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalbar, Jakius Sinyor, mengatakan rencana pembangunan Kampung Budaya tersebut terdiri dari rumah adat Melayu, rumah adat Dayak, dan plasa.
Pemerinciannya, rumah adat Melayu menghabiskan dana Rp 22 miliar, rumah adat Dayak Rp 22 miliar, dan Rp 10,5 miliar pembangunan plasa. "Plasa akan disiapkan menjadi lokasi kegiatan acara-acara kebudayaan, misalnya festival budaya Melayu, Dayak, Tionghoa, ataupun etnis-etnis lainnya di Kalbar," kata Jakius saat penancapan tiang pertama di Pontianak, Senin 4 Juni 2012.
Untuk tahap awal, dana yang sudah disepakati sebesar Rp 5,1 miliar. Dana tersebut diperkirakan mencukupi untuk pembangunan kolom, fondasi, dan lantai 1 rumah adat Dayak.
Sementara untuk rumah adat Melayu, ia masih menunggu konsep bangunan yang akan diajukan. Dua bangunan utama lainnya akan menunjukkan keterwakilan etnis mayoritas di Kalbar.
Lokasi pembangunan Kampung Budaya berada di lahan bekas gedung DPRD Kalbar di Jalan Sutan Syahrir, Pontianak Kota. Luas kawasan tersebut sekitar tiga hektare, dan hingga kini masih ada sejumlah bangunan misalnya kantor Kadin Kalbar, Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Kalbar, dan Kantor Badan Kesbanglinmas Kalbar.
Rumah melayu
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalbar, Jakius Sinyor, mengatakan rencana pembangunan Kampung Budaya tersebut terdiri dari rumah adat Melayu, rumah adat Dayak, dan plasa.
Pemerinciannya, rumah adat Melayu menghabiskan dana Rp 22 miliar, rumah adat Dayak Rp 22 miliar, dan Rp 10,5 miliar pembangunan plasa. "Plasa akan disiapkan menjadi lokasi kegiatan acara-acara kebudayaan, misalnya festival budaya Melayu, Dayak, Tionghoa, ataupun etnis-etnis lainnya di Kalbar," kata Jakius saat penancapan tiang pertama di Pontianak, Senin 4 Juni 2012.
Untuk tahap awal, dana yang sudah disepakati sebesar Rp 5,1 miliar. Dana tersebut diperkirakan mencukupi untuk pembangunan kolom, fondasi, dan lantai 1 rumah adat Dayak.
Sementara untuk rumah adat Melayu, ia masih menunggu konsep bangunan yang akan diajukan. Dua bangunan utama lainnya akan menunjukkan keterwakilan etnis mayoritas di Kalbar.
Lokasi pembangunan Kampung Budaya berada di lahan bekas gedung DPRD Kalbar di Jalan Sutan Syahrir, Pontianak Kota. Luas kawasan tersebut sekitar tiga hektare, dan hingga kini masih ada sejumlah bangunan misalnya kantor Kadin Kalbar, Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Kalbar, dan Kantor Badan Kesbanglinmas Kalbar.
Rumah melayu
No comments:
Post a Comment