Indikator - Indikator Kemiskinan
(1) kurangnya pangan, sandang dan perumahan yang tidak layak;
(2) terbatasnya kepemilikan tanah dan alat-alat produktif;
(3) kuranya kemampuan membaca dan menulis;
(4) kurangnya jaminan dan kesejahteraan hidup;
(5) kerentanan dan keterpurukan dalam bidang sosial dan ekonomi;
(6) ketakberdayaan atau daya tawar yang rendah;
(7) akses terhadap ilmu pengetahuan yang terbatas.
Menurut Bank Dunia
indikator kemiskinan yaitu:
a. Kepemilikan tanah dan modal yang terbatas
b.Terbatasnya sarana dan prasarana yang
dibutuhkan, pembangunan yang biaskota
c. Perbedaan kesempatan di antara anggota
masyarakat
d. Perbedaan sumber daya manusia dan sektor
ekonomi
e. Rendahnya produktivitas
f. Budaya hidup yang jelek
g. Tata pemerintahan yang buruk
h. Pengelolaan sumber daya alam yang
berlebihan
BPS
mengartikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi standar minimum
kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makanan maupun non-makanan.
Dari sisi makanan, BPS menggunakan indikator yang direkomendasikan oleh Widyakara Pangan dan Gizi tahun 1998 yaitu kebutuhan gizi 2.100 kalori per orang per hari, sedangkan dari sisi kebutuhan non-makanan tidak hanya terbatas pada sandang dan papan melainkan termasuk pendidikan dan kesehatan.
Model ini pada intinya membandingkan tingkat konsumsi penduduk dengan suatu garis kemiskinan (GK), yaitu jumlah rupiah untuk konsumsi per orang per bulan. Sedangkan data yang digunakan adalah data makro hasil Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas).
Dari sisi makanan, BPS menggunakan indikator yang direkomendasikan oleh Widyakara Pangan dan Gizi tahun 1998 yaitu kebutuhan gizi 2.100 kalori per orang per hari, sedangkan dari sisi kebutuhan non-makanan tidak hanya terbatas pada sandang dan papan melainkan termasuk pendidikan dan kesehatan.
Model ini pada intinya membandingkan tingkat konsumsi penduduk dengan suatu garis kemiskinan (GK), yaitu jumlah rupiah untuk konsumsi per orang per bulan. Sedangkan data yang digunakan adalah data makro hasil Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas).
Dalam kehidupan masyarakat yang tergolong
klarifikasi penduduk miskin berdasarkan kemampuannya memenuhi kebutuhan
hidupnya, menurut Badan Pusat Statistik :
* Penduduk dikatakan
sangat miskin apabila kemampuan memenuhi konsumsi makanan hanya mencapai
900/kalori/orang/hari ditambah kebutuhan dasar atau setara dengan Rp.
120.000/orang/hari.
* Penduduk dikatakan
miskin apabila kemampuan memenuhi konsumsi makanan hanya mencapai antara
1900/2100 kalori/orang/hari ditambah kebutuhan dasar atau setara dengan Rp.
120.000-Rp. 150.000/orang/bulan.
* Penduduk dikatakan mendekati miskin apabila kemampuan memenuhi konsumsi makanan hanya mencapai 2100/23000 kalori/orang/hari dan kebutuhan dasar atau setara dengan Rp. 150.000-Rp. 175.000/orang/bulan.
http://ewalmart.blogspot.com/2013/05/indikator-indikator-kemiskinan-sumber.html
No comments:
Post a Comment