Battle of Badr was the first major battle between the Muslims against their enemies
Battle of Badr (Arabic : غزوة بدر , ghazawāt badr ) , was the first major battle between the Muslims against their enemies . This war occurred on March 17, 624 AD or 17 Ramadan 2 AH . Small army of Muslims numbering 313 men fight face Quraish [ 1 ] of Mecca , amounting to 1,000 people . After fighting it out about two hours , the Muslims destroyed the defense Quraish , who then retreated in chaos .
Before this battle , the Muslims and the people of Mecca had been involved in a number of times small -scale armed conflict between the end of the initial 623 to 624 , and the armed conflict increasingly frequent. Nevertheless , the Battle of Badr was the first large -scale battle that occurred between the two powers . Muhammad was then led a small force in attempting interceptions against the Quraysh caravan had just returned from Sham , when he was struck by the presence of Quraish were much larger . Muhammad highly disciplined troops moving forward against a strong opponent 's defense position , and managed to destroy Mecca defense as well , killing several important Quraishi leaders including Amr alias is Abu Jahl bin Hisham .
For early Muslims , this battle is significant because it is the first evidence that they are actually likely to defeat their enemies in Mecca . Mecca when it is one of the richest and most powerful cities in Arabia the time of ignorance . The victory of the Muslims also to show other Arab tribes that a new power had risen in Arabia , as well as strengthening the authority of Muhammad as leaders of the various segments of society Medina previously often conflicting . Various Arab tribes converted to Islam and build alliances with the Muslims in Medina ; thus , the expansion of Islam began.
Quraysh defeat in the Battle of Badr cause they vowed to take revenge , and it was about a year later in the Battle of Uhud .
Before this battle , the Muslims and the people of Mecca had been involved in a number of times small -scale armed conflict between the end of the initial 623 to 624 , and the armed conflict increasingly frequent. Nevertheless , the Battle of Badr was the first large -scale battle that occurred between the two powers . Muhammad was then led a small force in attempting interceptions against the Quraysh caravan had just returned from Sham , when he was struck by the presence of Quraish were much larger . Muhammad highly disciplined troops moving forward against a strong opponent 's defense position , and managed to destroy Mecca defense as well , killing several important Quraishi leaders including Amr alias is Abu Jahl bin Hisham .
For early Muslims , this battle is significant because it is the first evidence that they are actually likely to defeat their enemies in Mecca . Mecca when it is one of the richest and most powerful cities in Arabia the time of ignorance . The victory of the Muslims also to show other Arab tribes that a new power had risen in Arabia , as well as strengthening the authority of Muhammad as leaders of the various segments of society Medina previously often conflicting . Various Arab tribes converted to Islam and build alliances with the Muslims in Medina ; thus , the expansion of Islam began.
Quraysh defeat in the Battle of Badr cause they vowed to take revenge , and it was about a year later in the Battle of Uhud .
Battle of Badr
Pertempuran Badar (bahasa Arab: غزوة بدر, ghazawāt badr), adalah pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya. Perang ini terjadi pada 17 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan 2 Hijriah. Pasukan kecil kaum Muslim yang berjumlah 313 orang bertempur menghadapi pasukan Quraisy[1] dari Mekkah yang berjumlah 1.000 orang. Setelah bertempur habis-habisan sekitar dua jam, pasukan Muslim menghancurkan barisan pertahanan pasukan Quraisy, yang kemudian mundur dalam kekacauan.
Sebelum pertempuran ini, kaum Muslim dan penduduk Mekkah telah terlibat dalam beberapa kali konflik bersenjata skala kecil antara akhir 623 sampai dengan awal 624, dan konflik bersenjata tersebut semakin lama semakin sering terjadi. Meskipun demikian, Pertempuran Badar adalah pertempuran skala besar pertama yang terjadi antara kedua kekuatan itu. Muhammad saat itu sedang memimpin pasukan kecil dalam usahanya melakukan pencegatan terhadap kafilah Quraisy yang baru saja pulang dari Syam, ketika ia dikejutkan oleh keberadaan pasukan Quraisy yang jauh lebih besar. Pasukan Muhammad yang sangat berdisiplin bergerak maju terhadap posisi pertahanan lawan yang kuat, dan berhasil menghancurkan barisan pertahanan Mekkah sekaligus menewaskan beberapa pemimpin penting Quraisy, antara lain ialah Abu Jahal alias Amr bin Hisyam.
Bagi kaum Muslim awal, pertempuran ini sangatlah berarti karena merupakan bukti pertama bahwa mereka sesungguhnya berpeluang untuk mengalahkan musuh mereka di Mekkah. Mekkah saat itu merupakan salah satu kota terkaya dan terkuat di Arabia zaman jahiliyah. Kemenangan kaum Muslim juga memperlihatkan kepada suku-suku Arab lainnya bahwa suatu kekuatan baru telah bangkit di Arabia, serta memperkokoh otoritas Muhammad sebagai pemimpin atas berbagai golongan masyarakat Madinah yang sebelumnya sering bertikai. Berbagai suku Arab mulai memeluk agama Islam dan membangun persekutuan dengan kaum Muslim di Madinah; dengan demikian, ekspansi agama Islam pun dimulai.
Kekalahan Quraisy dalam Pertempuran Badar menyebabkan mereka bersumpah untuk membalas dendam, dan hal ini terjadi sekitar setahun kemudian dalam Pertempuran Uhud.
Sebelum pertempuran ini, kaum Muslim dan penduduk Mekkah telah terlibat dalam beberapa kali konflik bersenjata skala kecil antara akhir 623 sampai dengan awal 624, dan konflik bersenjata tersebut semakin lama semakin sering terjadi. Meskipun demikian, Pertempuran Badar adalah pertempuran skala besar pertama yang terjadi antara kedua kekuatan itu. Muhammad saat itu sedang memimpin pasukan kecil dalam usahanya melakukan pencegatan terhadap kafilah Quraisy yang baru saja pulang dari Syam, ketika ia dikejutkan oleh keberadaan pasukan Quraisy yang jauh lebih besar. Pasukan Muhammad yang sangat berdisiplin bergerak maju terhadap posisi pertahanan lawan yang kuat, dan berhasil menghancurkan barisan pertahanan Mekkah sekaligus menewaskan beberapa pemimpin penting Quraisy, antara lain ialah Abu Jahal alias Amr bin Hisyam.
Bagi kaum Muslim awal, pertempuran ini sangatlah berarti karena merupakan bukti pertama bahwa mereka sesungguhnya berpeluang untuk mengalahkan musuh mereka di Mekkah. Mekkah saat itu merupakan salah satu kota terkaya dan terkuat di Arabia zaman jahiliyah. Kemenangan kaum Muslim juga memperlihatkan kepada suku-suku Arab lainnya bahwa suatu kekuatan baru telah bangkit di Arabia, serta memperkokoh otoritas Muhammad sebagai pemimpin atas berbagai golongan masyarakat Madinah yang sebelumnya sering bertikai. Berbagai suku Arab mulai memeluk agama Islam dan membangun persekutuan dengan kaum Muslim di Madinah; dengan demikian, ekspansi agama Islam pun dimulai.
Kekalahan Quraisy dalam Pertempuran Badar menyebabkan mereka bersumpah untuk membalas dendam, dan hal ini terjadi sekitar setahun kemudian dalam Pertempuran Uhud.
Battle of Badr
Prof Amin Rais dan Perang Badar, ah Prof Indon.
ReplyDeleteApakah Jakowi musuh Islam di Indoneia pak ?