Saturday, February 2, 2013

Regent Rejects Transmigration Program

Bupati SBT Tolak Program Transmigrasi

SBT Regent Reject Transmigration Program



Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Abdullah Vanath mengaku tidak suka dengan program Transmigrasi yang mendatangkan penduduk dari luar Maluku karena hanya akan menambah beban bagi pemerintah kabupaten. Selain itu program transmigrasi tidak pernah membawa manfaat bagi daerah, sehingga tidak perlu diadakan di SBT.
Dia mengingatkan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi SBT untuk tidak lagi memasukan program transmigrasi yang mendatangkan orang luar dari Maluku dalam kepemimpinannya saat ini, sebab selama ini transmigrasi dengan program silang antara penduduk luar Maluku khususnya dari Pulau Jawa dan penduduk asli juga tidak berhasil. Ini disebabkan karena tidak semua penduduk lokal bisa membuat sawah dengan mencontohkan masyarakat asli Buru dan Gemba yang tidak berhasil dalam usaha penyilangan.
Abdullah Vanath mengatakan akan menerima transmigrasi jika semua kebutuhan ditanggung sendiri, termasuk fasilitas jalan dan rumah karena transmigrasi yang datang ke Maluku hanya untuk mengambil jatah saja. “ Transmigrasi dengan mendatangkan penduduk dari luar tidak ada manfaatnya, lebih baik lahan-lahan ini kita gunakan untuk masyarakat. Saya ingatkan jangan masuk wilayah ini karena kebijakan saya tidak seperti itu, nanti bupati berikut baru usul transmigrasi tidak apa-apa,” tegas Vanath beberapa waktu lalu kepada pers.
Secara tegas dia mengaku, tidak suka dengan transmigrasi, sekaligus mengingatkan Dinas Kehutanan untuk tidak lagi melepaskan lahan masyarakat bagi pengusaha perkebunan yang berlebel swasta.

(S
M)



Regent of
East Seram (SBT) Vanath Abdullah said he did not like the transmigration program that brings people from outside the Moluccas as it will only increase the burden on local governments. Besides the transmigration program was never brought benefits to the area, so it does not need to be held in the SBT.

He reminded Social Services, Manpower SBT to no longer include the transmigration program that brings people out of the Moluccas in leadership at this time, because during this transmigration program between the cross outside the Moluccas particularly from Java and native did not work either. This is because not all local residents can make the rice fields exemplifies indigenous Buru and Gemba were not successful in crossing attempt.

Vanath Abdullah said it would receive if all the requirements covered transmigration own property, including roads and houses for resettlement came to Maluku just to take rations only. "Transmigration by bringing in people from out of no benefit, better land we use for the community. I remind you not to enter the area because I do not like that policy, the new proposal later regent following transmigration is okay, "said Vanath some time ago to the press.

Strictly speaking he claimed, did not like the transmigration, at the same time reminding the Forest Service to no longer release public land for private planters who berlebel.



DESAIN KOMPLEKS BANGUNAN



SIWALIMA

Siwa Lima adalah “jati diri” dalam budaya Maluku. Siwa berarti sembilan dan lima/rima artinya lima. Makna filosofis kata ini dikenal di seluruh Maluku, walaupun dengan sebutan yang berbeda. Di Maluku Utara dikenal Ulisiwa dan Uli Lima. Maluku Tengah menyebutnya Pata SiwaPata Lima dan. Maluku Tenggara menggunakan kata Ur Siwa (Ursiw) dan Ur Lima (Urlim). Siwalima adalah filsafat hidup yang holistic; filsafat itu pernah ada, dan senantiasa hidup dalam peradaban katong sebagai masyarakat Maluku.

No comments:

Post a Comment