Monday, January 28, 2013

Tayan bridge in West Kalimantan


Tayan bridge in West Kalimantan

Minister of Public Works (PU) &  Governor Cornelis


Sei Tayan Bridge Construction began today. Construction is characterized by fixing the first pole (ground breaking) done symbolically by the Minister of Public Works (PU) in District Tayan Kirmanto Downstream, the District, West Kalimantan (Kalimantan).
Piling was also attended West Kalimantan Governor Cornelis, Director General of Highways Djoko Murjanto, Head of Center for Implementing National Roads Region VII Adri Ananda, a member of the House of Representatives Commission V and Regent Sanggau Lasaurus Setiman Sudin.

Construction of 1420 meter long bridge is targeted for completion by the end of 2014. The bridge will be divided into two pieces each of length 280 meters and 1140 meters. The bridge has a width of 11.5 meters also include an access road along the 3.7 Kilometer. The proportion of development funds from the Chinese government loans by 90 percent and 10 percent of the state budget.


Kirmanto
emphasized the importance of the bridge in order to optimize its Tayan Sei Southern Cross as Kalimantan Borneo island's main economic path and part of the Master Plan for the Acceleration and Expansion of Indonesia's Economic Development (MP3EI)


Mr Jakeus Sinyor
The
head of the Department of Public Work of Kalbar
"This development is a testament to the national commitment of the Central Government to develop the Pontianak as a hub of Indonesia's economy," said Minister of Public Works.
bridge connects the city Tayan Piasak, the District. During this time vehicular traffic from Central Kalimantan, West Kalimantan leading use of PT ASDP ferry to cross the Kapuas river in the region.

Bridge construction contracts worth Rp 907 billion was signed 11 November 2011, but the completion of the Single Loan Agreement takes a long time. Realizing Sei Tayan bridge the long-awaited community in West Kalimantan. Minister of Public Works asked the contractor to complete the work as planned.

"I do not want to hear, see or receive reports of this bridge late, whatever the problem is this bridge should be completed on time," he said.

Meanwhile, West Kalimantan Governor Cornelis said the release of the land area of ​​26.2 hectares valued at Rp 10.6 billion for the construction of the bridge has been completed. Not only that, even the whole land certificates have been out of the National Land Agency in the last month.

In response, Djoko Kirmanto appreciate the work of the Government of West Kalimantan province. According to him, this is a rare thing because at first pole erection of development but the land acquisition is completed. (rnd)






Jembatan Tayan







Pembangunan Jembatan Sei Tayan mulai dilakukan hari ini. Konstruksi ditandai melalui pemancangan tiang pertama (ground breaking) yang dilakukan secara simbolis oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar).


Pemancangan tersebut juga dihadiri Gubernur Kalbar Cornelis, Direktur Jenderal Bina Marga Djoko Murjanto, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah VII Adri Ananda, anggota Komisi V DPR-RI Lasaurus serta Bupati Sanggau Setiman Sudin.


Konstruksi jembatan sepanjang 1.420 meter tersebut ditargetkan selesai pada akhir 2014. Jembatan akan terbagi menjadi dua buah dengan panjang masing-masing 280 meter dan 1.140 meter. Jembatan yang memiliki lebar 11,5 meter tersebut juga dilengkapi jalan akses sepanjang 3,7 Kilometer. Proporsi dana pembangunan berasal dari pinjaman Pemerintah China sebesar 90 persen dan 10 persen sisanya dari APBN.


Djoko Kirmanto menekankan pentingnya keberadaan jembatan Sei Tayan guna mengoptimalkan fungsi Lintas Selatan Kalimantan sebagai jalur ekonomi utama pulau Borneo dan bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

"Pembangunan ini merupakan bukti komitmen nasional dari Pemerintah Pusat untuk mengembangkan Pontianak sebagai salah satu simpul perekonomian Indonesia," sebut Menteri PU.

Jembatan ini menghubungkan Kota Tayan dengan Piasak, Kabupaten Sanggau. Selama ini lalu lintas kendaraan dari Kalbar yang menuju Kalimantan Tengah menggunakan kapal ferry milik PT ASDP untuk melintasi sungai Kapuas di wilayah tersebut.

Kontrak pembangunan jembatan senilai Rp 907 miliar tersebut telah ditandatangani 11 November 2011, namun penyelesaian Single Loan Agreement memakan waktu cukup lama. Menyadari jembatan Sei Tayan sudah lama dinantikan masyarakat Kalimantan Barat. Menteri PU meminta kepada kontraktor untuk merampungkan pekerjaan sesuai rencana.

"Saya tidak mau mendengar, melihat atau mendapat laporan jembatan ini terlambat, apapun persoalannya jembatan ini harus selesai tepat waktu," tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Kalbar Cornelis mengatakan pembebasan lahan seluas 26,2 hektare senilai Rp 10,6 miliar untuk keperluan konstruksi jembatan tersebut sudah rampung. Tidak hanya itu, bahkan sertifikat seluruh tanah tersebut telah keluar dari Badan Pertanahan Nasional pada bulan lalu.

Menanggapi hal tersebut, Djoko Kirmanto mengapresiasi hasil kerja Pemerintah Provinsi Kalbar. Menurutnya, hal ini merupakan hal yang langka karena pada saat pemancangan tiang pertama pembangunan namun pembebasan lahan sudah selesai. (rnd)




source:http://www.pu.go.id/main/view/7858

No comments:

Post a Comment