Tuesday, January 29, 2013

Election of governor of East Kalimantan in 2008

Election of governor of East Kalimantan in 2008

Analysis Pilgub Kaltim 2008



Election of governor and deputy governor of East Kalimantan in 2008 followed by four pairs of candidates are:
1. Awang Faroek Isaac - Farid Wadjdy
    (Kutai - banjo)

2. Nusyrirwan Ismail - Bambang Heru
    (Banjar - JAVA)

3. Achmad Amins - Hadi Mulyadi (BUGIS - JAVA)

4. Jusuf SK - Luther coop (Tidung - TORAJA)

 

The end result sounds Calculation First Round:

1. Awang-Farid Ishak Faroek Wadjdy 28.90%
    (Kutai-Banjar)

2. Achmad Amins-Hadi Mulyadi 26.95% (Bugis-Java)

3. Jusuf SK-Luther coop 25.16% (Tidung-Toraja)

4. Ismail-Nusyirwan Bambang Heru
    19.04% (Banjar-Java)

 
The second round followed Faroek candidates Awang-Farid Ishak Wadjdy (AFI) and Achmad Amins-Hadi Mulyadi (Sunday). The results of the second round of counting:

1. Awang-Farid Ishak Faroek Wadjdy 58.04%
   (Kutai-Banjar)

2. Achmad Amins-Hadi Mulyadi 41.96%
   (Bugis-Java)


 

Awang Faroek Isaac (AFI) excelled in all regencies / cities except the City of Tarakan. AFI far ahead of Sunday in Kutai regency (the majority of Kutai and Banjar), East Kutai (majority Kutai and Banjar), West Kutai (majority Dayak), Malinau (majority Dayak) and the District Paser.

 

Of all the couples only the original AFI Borneo until all the original people of Borneo in East Kalimantan choose AFI, Kutai-Banjar-Dayak-Paser-Tidung-Berau-Bulungan.

Whole native tribe in East Borneo when combined is only 30%, less than the tribe of  Java and Sulawesi.

AFI - Awang Faroek Isaac and Farid Wadjdy

 

In this 2013 AFI Pilgub paired with Faisyal (Bugis, Chairman of the Parliament of Kaltim) carried the Golkar Party.

Demokat possibility of carrying Imdaad Hamid (Banjar, a former mayor of Balikpapan) and Farid Wadjdy.

Another candidate who will follow the Pilgub Kaltim Subekti (Java, a former military commander Mulawarman).

The Javanese in East Kalimantan are now 35%.

 

Maj. Gen. Subekti, Candidates for Governor of East Borneo, son from East Java.

 

Are we willing to give up on the Javanese Kaltim such as New Order ?,
depleted natural resources exploited Kaltim  DBH (DBH) returned to East Kalimantan only 2%.
Now with the leadership of the native Kaltim like Mr.  Awang Noor Isran capable of pressing the center of the current Mining Law to judicial review was granted Court, East Kalimantan is better, DBH returned almost 10%, though still much less to build East Kalimantan.


 

There are still many original leaders of East of  Kalimantan: Isran Noor (Kutai, East Kutai Regent), Ishmael Thomas (Dayak, West Kutai Regent), Rita Widyasari (Kutai Kutai Regent) quite successfully lead the region,

why should you choose the Java or Sulawesi,
to lead East Kalimantan ? We do not think an outsider if ingested Kaltim would do well to lead the native Borneo.
We need leaders who fight for their native Borneo indigenous people of Borneo, including the right to stop delivery of transmigration from Java, stopping MoU with East Java and Central Java since it only harms native people of East Kalimantan.

Let the native people of Borneo food estate program, we do not need migrants to East Java to their fields and other natural resources in East Kalimantan!

Isran Noor, Bupati Kutai Timur

Analisa Pilgub Kaltim 2008

Oleh 1BORNEO pada 29 Januari 2013 pukul 15:33 ·

Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kaltim 2008 diikuti 4 pasangan calon yaitu :

1. Awang Faroek Ishak - Farid Wadjdy
    (KUTAI - BANJAR)
2. Nusyrirwan Ismail - Heru Bambang
    (BANJAR - JAWA)
3. Achmad Amins - Hadi Mulyadi (BUGIS - JAWA)
4. Jusuf SK - Luther Kombong (TIDUNG - TORAJA)

Hasil akhir Perhitungan suara Putaran Pertama :


1. Awang Faroek Ishak-Farid Wadjdy 28,90 %
    (Kutai-Banjar)
2. Achmad Amins-Hadi Mulyadi 26,95% (Bugis-Jawa)
3. Jusuf SK-Luther Kombong 25,16% (Tidung-Toraja)
4. Nusyirwan Ismail-Heru Bambang
    19,04% (Banjar-Jawa)


AHAD - Achmad Amins dan Hadi Mulyadi

Putaran Kedua diikuti pasangan calon Awang Faroek Ishak-Farid Wadjdy (AFI) dan Achmad Amins-Hadi Mulyadi (AHAD). Hasil perhitungan suara putaran kedua :

1. Awang Faroek Ishak-Farid Wadjdy 58,04 %
   (Kutai-Banjar)
2. Achmad Amins-Hadi Mulyadi 41,96% (Bugis-Jawa)

Awang Faroek Ishak (AFI) unggul di seluruh Kabupaten/Kota kecuali Kota Tarakan. AFI jauh unggul dari AHAD di Kabupaten Kutai Kartanegara (mayoritas Kutai dan Banjar), Kutai Timur (mayoritas Kutai dan Banjar), Kutai Barat (mayoritas Dayak), Malinau (mayoritas Dayak) dan Kabupaten Paser.

Dari semua pasangan hanya AFI yang asli Borneo hingga semua rakyat asli Borneo di Kaltim memilih AFI, Kutai-Banjar-Dayak-Paser-Tidung-Berau-Bulungan.

Seluruh Suku bangsa asli borneo di Kaltim jika digabung hanya 30%, lebh sedikit dibanding Suku bangsa Jawa dan Sulawesi.



AFI - Awang Faroek Ishak dan Farid Wadjdy


Di Pilgub 2013 ini AFI berpasangan dengan Mukmin Faisyal (Bugis, Ketua DPRD Kaltim) diusung Partai Golkar.

Demokat kemungkinan mengusung Imdaad Hamid (Banjar, mantan walikota Balikpapan) dan Farid Wadjdy.

Calon lain yang akan mengikuti Pilgub Kaltim yaitu Subekti (Jawa, mantan Pangdam Mulawarman).

Suku Jawa di Kaltim sekarang 35%.


Mayjen Subekti, Calon Gubernur Kaltim Putera Jawa Timur

Apakah kita mau menyerahkan Kaltim pada orang Jawa seperti saat orde baru, SDA Kaltim habis dieksploitasi dengan Dana Bagi Hasli (DBH) kembali ke Kaltim hanya 2%. Sekarang dengan kepemimpinan orang asli Kaltim seperti Pak Awang dan Pak Isran Noor yang mampu menekan pusat saat Uji materi UU Minerba hingga dikabulkan MK, Kaltim sudah lebih baik, DBH kembali hampir 10% meski masih sangat kurang untuk membangun Kaltim.

Masih banyak pemimpin2 asli Borneo yang mampu membangun Kaltim. Isran Noor (Kutai, Bupati Kutai Timur), Ismael Thomas (Dayak, Bupati Kutai Barat), Rita Widyasari (Kutai, Bupati Kutai Kartanegara) cukup sukses memimpin daerahnya, kenapa harus memilih orang Jawa atau Sulawesi untuk memimpin Kaltim ? Kita jangan termakan pendapat orang luar jika Kaltim takkan maju bila dipimpin orang asli Kalimantan.

Kita perlu pemimpin asli Borneo yang memperjuangkan hak hak  rakyat asli Borneo termasuk menghentikan pengiriman transmigrasi asal Jawa, menghentikan MoU dengan Jatim dan Jateng karena hanya merugikan rakyat asli Kaltim.

Biarkan rakyat asli Borneo yang mengikuti program food estate, kita tidak perlu transmigran Jawa Timur untuk mengelola sawah dan SDA lainnya di Kaltim !


Mayjen Subekti, Calon Gubernur Kaltim Putera Jawa Timur
By 1Borneo on January 29, 2013 at 15:33 ·
DAYAK ?????????????????????

No comments:

Post a Comment