KALIMANTAN BARAT
( PENDUDUK )
Dayak (43,02%),
Melayu (29,74%),
Banjar (1,06%),
Bugis (9,85%),
Jawa (2,99%),
suku lainnya (0,47%),
tidak diketahui (12,88%).[22]
Sukubangsa tahun 1930 di seluruh Kalbar pada keempat afdeeling yang dominan besar yaitu
Dayak (40,4%),
Melayu (27,7%),
bumiputera lainnya (18,3%) dan
Tionghoa (13%).[23]
Daftar suku-suku di Kalimantan Barat selengkapnya adalah:
( PENDUDUK )
Populasi (2010)[2] | |
- Total | 4.893.239 |
---|---|
- Kepadatan | 33,3/km² |
Demografi | |
- Suku bangsa | Melayu (33,75%), Dayak (33,75%), Tionghoa (10,01%), Jawa (9,41%), Madura (5,51%), Bugis (3,29%), Sunda (1,21%)[3][4][5] |
- Agama | Islam (57,6%), Katolik (24,1%), Protestan (10%), Buddha (6,4%), Hindu (0,2%), lain-lain (1,7%) |
- Bahasa | Bahasa Indonesia, Bahasa Dayak, Bahasa melayu, Bahasa Tionghoa |
Suku Bangsa
Menurut sensus tahun 1930 penduduk Kalimantan Barat Laut (Afdeeling Singkawang dan Afdeeling Pontianak, tidak termasuk afdeeling Ketapang dan afdeeling Sintang) terdiri atas:Dayak (43,02%),
Melayu (29,74%),
Banjar (1,06%),
Bugis (9,85%),
Jawa (2,99%),
suku lainnya (0,47%),
tidak diketahui (12,88%).[22]
Sukubangsa tahun 1930 di seluruh Kalbar pada keempat afdeeling yang dominan besar yaitu
Dayak (40,4%),
Melayu (27,7%),
bumiputera lainnya (18,3%) dan
Tionghoa (13%).[23]
Suku Bangsa | Borneo Barat Laut 1930[24] | Kalbar 2000[25] | 2010 |
---|---|---|---|
Total | 454,172 | 3.732.950 | - |
Rumpun Dayak | 43,02% | 33,75% | - |
Melayu | 29,74% | 33,75% | - |
Banjar | 1,06% | 0,66% | - |
Jawa | 2,99% | 9,41% | - |
Bugis | 9,85% | 3,20% | - |
Suku lainnya | 0,47% | 3,62% | - |
Rumpun Tionghoa | 12,88% | 10,41% | - |
Daftar suku-suku di Kalimantan Barat selengkapnya adalah:
- Suku Dayak terdiri dari:
- Rumpun Kanayatn,
- Rumpun Ibanic,
- Rumpun Bidoih (Kidoh-Madeh),
- Rumpun Banuaka",
- Rumpun Kayaanic,
- Rumpun Uut Danum,
- Kelompok Dayak yang mandiri atau tak mempunyai rumpun suku, terdiri atas:
- Suku Iban (Ibanic)
- Suku Bidayuh (Bidoih)
- Suku Seberuang (Ibanic)
- Suku Mualang (Ibanic)
- Suku Kanayatn
- Suku Mali
- Suku Benawas
- Suku Sekujam
- Suku Sekubang
- Suku Kantuk (Ibanic)
- Suku Lebang (Lebang Hilir dan Lebang Hulu , tersebar di kawasan Kelam, Dedai, dan Kayan Hilir )
- Suku Ketungau (Ibanic) ( Ketungau Asli daerah kapuas hulu, Ketungau sesat daerah kabupaten sekadau, Ketungau Banyor daerah Belitang.
- Suku Desa (Ibanic)
- Suku Hovongan (Kayanic)
- Suku Uheng Kereho (Kayanic)
- Suku Babak
- Suku Badat
- Suku Barai
- Suku Bugau (Ibanic)
- Suku Bukat (Kayanic)
- Suku Galik (Bidoih)
- Suku Gun (Bidoih)
- Suku Jangkang (Bidoih)
- Suku Kalis (Banuaka")
- Suku Kayan
- Suku Kayaan Mendalam (Kayaanic)
- Suku Kede (Ibanic)
- Suku Kerambai
- Suku Klemantan
- Suku Pos
- Suku Punti/Pontetn
- Suku Randuk
- Suku Ribun (Bidoih)
- Suku Cempedek
- Suku Dalam
- Suku Darok
- Suku Kopak
- Suku Koyon
- Suku Lara (Kanaykatn)
- Suku Senunang
- Suku Sisakng
- Suku Sintang
- Suku Suhaid (Ibanic)
- Suku Sungkung (Bidayuh)
- Suku Limbai
- Suku Mayau
- Suku Mentebak
- Suku Menyangka
- Suku Menyuke
- Suku Sanggau
- Suku Sani
- Suku Sekajang
- Suku Selayang
- Suku Selimpat
- Suku Dusun
- Suku Embaloh (Banuaka")
- Suku Empayeh
- Suku Engkarong
- Suku Ensanang
- Suku Menyanya
- Suku Merau
- Suku Muara
- Suku Muduh
- Suku Muluk
- Suku Ngabang
- Suku Ngalampan
- Suku Ngamukit
- Suku Nganayat
- Suku Panu
- Suku Pengkedang
- Suku Pompakng
- Suku Senangkan
- Suku Suruh
- Suku Tabuas
- Suku Taman
- Suku Tingui
- Rumpun Uut Danum di Kalimantan Barat: Dohoi, Cohie, Pangin, Limbai, Sebaung
- Sak Senganan (Ibanic Moslem),
- Suku Melayu
- Suku lainnya:
- Tionghoa
- Hakka
- Tiochiu
Referensi
- ^ "Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. Diakses pada 23 Mei 2011.
- ^ Sensus Penduduk 2010
- ^ Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies. 30 Desember 2003.
- ^ "Propinsi Kalimantan Barat - Dayakologi". Diakses pada 7 September 2012.
- ^ "Konflik dan Perdamaian di Kalimantan Barat". Diakses pada 7 September 2012.
- ^ (Inggris) Soetarto, Endriatmo (2001). Decentralisation of administration, policy making and forest management in Ketapang District, West Kalimantan. CIFOR. hlm. 1. ISBN 9798764854.ISBN 978-979-8764-85-1
- ^ (Indonesia) Ishak, Awang Faroek. Membangun Wilayah Perbatasan Kalimantan dalam Rangka Memelihara dan Mempertahankan Integritas Nasional. Penerbit Indomedia. hlm. 15. ISBN 9799733650.ISBN 978-979-97336-5-8
- ^ (Inggris)Veth, P. J. (1854). Borneo's Wester-Afdeeling, geographisch, statistisch, historisch, voorafgegaan door eene algemeene schets des ganschen eilands. 1. Joh. Noman.
- ^ (Indonesia) Pramono, Djoko (2005). Budaya bahari. Gramedia Pustaka Utama. ISBN 979-22-1351-1.ISBN 978-979-22-1351-5
- ^ (Inggris) Smedley, Edward (1845). Encyclopædia metropolitana; or, Universal dictionary of knowledge. hlm. 713.
- ^ (Inggris)Malayan miscellanies (1820). Malayan miscellanies. hlm. 7.
- ^ (Belanda) Hoëvell, Wolter Robert (1861). Tijdschrift voor Nederlandsch Indië. 52. Ter Lands-drukkerij. hlm. 220.
- ^ (Belanda) Perhimpunan Ilmu Alam Indonesia, Madjalah ilmu alam untuk Indonesia (1856). Indonesian journal for natural science. 10-11.
- ^ J. J. Ras, Hikajat Bandjar: A study in Malay historiograph, Martinus Nijhoff, 1968
- ^ (Inggris)J. H., Moor (1837). Notices of the Indian archipelago & adjacent countries: being a collection of papers relating to Borneo, Celebes, Bali, Java, Sumatra, Nias, the Philippine islands .... Singapore: F.Cass & co..
- ^ (Inggris)Soekmono, Soekmono (1981). Pengantar sejarah kebudayaan Indonesia 3. Kanisius,. ISBN 9794132918.ISBN 978-979-413-291-3
- ^ (Inggris) Townsend, George Henry (1867). A manual of dates: a dictionary of reference to the most important events in the history of mankind to be found in authentic records (edisi ke-2). Warne. hlm. 160.
- ^ (Belanda)Allen's Indian mail, and register of intelligence for British and foreign India, China, and all parts of the East, Volume 4, 1846
- ^ (Belanda) Nederlandisch Indië (1849). Staatsblad van Nederlandisch Indië. s.n..
- ^ De Nederlandsch-indische Strafvordering
- ^ (Indonesia) Djoko Pramono, Budaya bahari, Gramedia Pustaka Utama, 2005 ISBN 979-22-1351-1, 9789792213515
- ^ (Inggris) Gooszen, A. J. (1999). Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Netherlands), A demographic history of the Indonesian archipelago, 1880-1942. KITLV Press. hlm. 106. ISBN 90-6718-128-5.ISBN 978-90-6718-128-0
- ^ (Inggris) Kratoska, Paul H. (2002). Paul H. Kratoska. ed. Southeast Asian minorities in the wartime Japanese empire. Routledge. hlm. 154. ISBN 070071488X.ISBN 978-0-7007-1488-9
- ^ tidak termasuk afdeeling Ketapang dan afdeeling Sintang
- ^ "Propinsi Kalimantan Barat - Dayakologi". Diakses pada 7 September 2012.
No | Foto | Nama | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Keterangan |
1. | Adji Pangeran Afloes | 1957 | 1958 | Penjabat Gubernur | |
2. | Djenal Asikin Judadibrata | 1958 | 1959 | ||
3. | Johanes Chrisostomus Oevaang Oeray | 1960 | 1966 | ||
4. | Soemardi, Bc.H.K. | 1967 | 1972 | ||
5. | Kol. Kadarusno | 1972 | 1977 | ||
6. | H. Soedjiman | 1977 | 1987 | ||
7. | Brigjend. TNI (Purn.) H. Parjoko Suryokusumo | 1987 | 1993 | ||
8. | Mayjend. TNI (Purn.) H. Aspar Aswin | 1993 | 13 Januari 2003 | 2 PERIODE | |
9. | H. Usman Ja'far | 13 Januari 2003 | 14 Januari 2008 | ||
10. | Drs. Cornelis, M.H. | 14 Januari 2008 | sekarang | 2 PERIODE |
No comments:
Post a Comment