Sunday, December 30, 2012

KALIMANTAN BARAT ( PENDUDUK )

KALIMANTAN BARAT
( PENDUDUK )
Populasi (2010)[2]
 - Total 4.893.239
 Kepadatan 33,3/km²
Demografi
 - Suku bangsa Melayu (33,75%), Dayak (33,75%), Tionghoa (10,01%), Jawa (9,41%), Madura (5,51%), Bugis (3,29%), Sunda (1,21%)[3][4][5]
 - Agama Islam (57,6%), Katolik (24,1%), Protestan (10%), Buddha (6,4%), Hindu (0,2%), lain-lain (1,7%)
 - Bahasa Bahasa Indonesia, Bahasa Dayak, Bahasa melayu, Bahasa Tionghoa

Suku Bangsa

Menurut sensus tahun 1930 penduduk Kalimantan Barat Laut (Afdeeling Singkawang dan Afdeeling Pontianak, tidak termasuk afdeeling Ketapang dan afdeeling Sintang) terdiri atas:
Dayak (43,02%),
Melayu (29,74%),
Banjar (1,06%),
Bugis (9,85%),
Jawa (2,99%),
suku lainnya (0,47%),
tidak diketahui (12,88%).[22]


Sukubangsa tahun 1930 di seluruh Kalbar pada keempat afdeeling yang dominan besar yaitu
Dayak (40,4%),
Melayu
(27,7%),
bumiputera lainnya (18,3%) dan
Tionghoa
(13%).[23]

Komposisi Sukubangsa di Kalimantan Barat
Suku Bangsa Borneo Barat Laut 1930[24] Kalbar 2000[25] 2010
Total 454,172 3.732.950 -
Rumpun Dayak 43,02% 33,75% -
Melayu 29,74% 33,75% -
Banjar 1,06% 0,66% -
Jawa 2,99% 9,41% -
Bugis 9,85% 3,20% -
Suku lainnya 0,47% 3,62% -
Rumpun Tionghoa 12,88% 10,41% -

Daftar suku-suku di Kalimantan Barat selengkapnya adalah:

  • Suku Dayak terdiri dari:
  1. Rumpun Kanayatn,
  2. Rumpun Ibanic,
  3. Rumpun Bidoih (Kidoh-Madeh),
  4. Rumpun Banuaka",
  5. Rumpun Kayaanic,
  6. Rumpun Uut Danum,
  • Kelompok Dayak yang mandiri atau tak mempunyai rumpun suku, terdiri atas:
  1. Suku Iban (Ibanic)
  2. Suku Bidayuh (Bidoih)
  3. Suku Seberuang (Ibanic)
  4. Suku Mualang (Ibanic)
  5. Suku Kanayatn
  6. Suku Mali
  7. Suku Benawas
  8. Suku Sekujam
  9. Suku Sekubang
  10. Suku Kantuk (Ibanic)
  11. Suku Lebang (Lebang Hilir dan Lebang Hulu , tersebar di kawasan Kelam, Dedai, dan Kayan Hilir )
  12. Suku Ketungau (Ibanic) ( Ketungau Asli daerah kapuas hulu, Ketungau sesat daerah kabupaten sekadau, Ketungau Banyor daerah Belitang.
  13. Suku Desa (Ibanic)
  14. Suku Hovongan (Kayanic)
  15. Suku Uheng Kereho (Kayanic)
  16. Suku Babak
  17. Suku Badat
  18. Suku Barai
  19. Suku Bugau (Ibanic)
  20. Suku Bukat (Kayanic)
  21. Suku Galik (Bidoih)
  22. Suku Gun (Bidoih)
  23. Suku Jangkang (Bidoih)
  24. Suku Kalis (Banuaka")
  25. Suku Kayan
  26. Suku Kayaan Mendalam (Kayaanic)
  27. Suku Kede (Ibanic)
  28. Suku Kerambai
  29. Suku Klemantan
  30. Suku Pos
  31. Suku Punti/Pontetn
  32. Suku Randuk
  33. Suku Ribun (Bidoih)
  34. Suku Cempedek
  35. Suku Dalam
  36. Suku Darok
  37. Suku Kopak
  38. Suku Koyon
  39. Suku Lara (Kanaykatn)
  40. Suku Senunang
  41. Suku Sisakng
  42. Suku Sintang
  43. Suku Suhaid (Ibanic)
  44. Suku Sungkung (Bidayuh)
  45. Suku Limbai
  46. Suku Mayau
  47. Suku Mentebak
  48. Suku Menyangka
  49. Suku Menyuke
  50. Suku Sanggau
  51. Suku Sani
  52. Suku Sekajang
  53. Suku Selayang
  54. Suku Selimpat
  55. Suku Dusun
  56. Suku Embaloh (Banuaka")
  57. Suku Empayeh
  58. Suku Engkarong
  59. Suku Ensanang
  60. Suku Menyanya
  61. Suku Merau
  62. Suku Muara
  63. Suku Muduh
  64. Suku Muluk
  65. Suku Ngabang
  66. Suku Ngalampan
  67. Suku Ngamukit
  68. Suku Nganayat
  69. Suku Panu
  70. Suku Pengkedang
  71. Suku Pompakng
  72. Suku Senangkan
  73. Suku Suruh
  74. Suku Tabuas
  75. Suku Taman
  76. Suku Tingui
  77. Rumpun Uut Danum di Kalimantan Barat: Dohoi, Cohie, Pangin, Limbai, Sebaung
  1. Suku Banjar
  2. Suku Pesaguan
  3. Suku Bugis
  4. Suku Sunda
  5. Suku Jawa
  6. Suku Madura
  7. Suku Minang
  8. Suku Batak
  • Tionghoa
  1. Hakka
  2. Tiochiu

    Referensi

    1. ^ "Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. Diakses pada 23 Mei 2011.
    2. ^ Sensus Penduduk 2010
    3. ^ Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies. 30 Desember 2003.
    4. ^ "Propinsi Kalimantan Barat - Dayakologi". Diakses pada 7 September 2012.
    5. ^ "Konflik dan Perdamaian di Kalimantan Barat". Diakses pada 7 September 2012.
    6. ^ (Inggris) Soetarto, Endriatmo (2001). Decentralisation of administration, policy making and forest management in Ketapang District, West Kalimantan. CIFOR. hlm. 1. ISBN 9798764854.ISBN 978-979-8764-85-1
    7. ^ (Indonesia) Ishak, Awang Faroek. Membangun Wilayah Perbatasan Kalimantan dalam Rangka Memelihara dan Mempertahankan Integritas Nasional. Penerbit Indomedia. hlm. 15. ISBN 9799733650.ISBN 978-979-97336-5-8
    8. ^ (Inggris)Veth, P. J. (1854). Borneo's Wester-Afdeeling, geographisch, statistisch, historisch, voorafgegaan door eene algemeene schets des ganschen eilands. 1. Joh. Noman.
    9. ^ (Indonesia) Pramono, Djoko (2005). Budaya bahari. Gramedia Pustaka Utama. ISBN 979-22-1351-1.ISBN 978-979-22-1351-5
    10. ^ (Inggris) Smedley, Edward (1845). Encyclopædia metropolitana; or, Universal dictionary of knowledge. hlm. 713.
    11. ^ (Inggris)Malayan miscellanies (1820). Malayan miscellanies. hlm. 7.
    12. ^ (Belanda) Hoëvell, Wolter Robert (1861). Tijdschrift voor Nederlandsch Indië. 52. Ter Lands-drukkerij. hlm. 220.
    13. ^ (Belanda) Perhimpunan Ilmu Alam Indonesia, Madjalah ilmu alam untuk Indonesia (1856). Indonesian journal for natural science. 10-11.
    14. ^ J. J. Ras, Hikajat Bandjar: A study in Malay historiograph, Martinus Nijhoff, 1968
    15. ^ (Inggris)J. H., Moor (1837). Notices of the Indian archipelago & adjacent countries: being a collection of papers relating to Borneo, Celebes, Bali, Java, Sumatra, Nias, the Philippine islands .... Singapore: F.Cass & co..
    16. ^ (Inggris)Soekmono, Soekmono (1981). Pengantar sejarah kebudayaan Indonesia 3. Kanisius,. ISBN 9794132918.ISBN 978-979-413-291-3
    17. ^ (Inggris) Townsend, George Henry (1867). A manual of dates: a dictionary of reference to the most important events in the history of mankind to be found in authentic records (edisi ke-2). Warne. hlm. 160.
    18. ^ (Belanda)Allen's Indian mail, and register of intelligence for British and foreign India, China, and all parts of the East, Volume 4, 1846
    19. ^ (Belanda) Nederlandisch Indië (1849). Staatsblad van Nederlandisch Indië. s.n..
    20. ^ De Nederlandsch-indische Strafvordering
    21. ^ (Indonesia) Djoko Pramono, Budaya bahari, Gramedia Pustaka Utama, 2005 ISBN 979-22-1351-1, 9789792213515
    22. ^ (Inggris) Gooszen, A. J. (1999). Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Netherlands), A demographic history of the Indonesian archipelago, 1880-1942. KITLV Press. hlm. 106. ISBN 90-6718-128-5.ISBN 978-90-6718-128-0
    23. ^ (Inggris) Kratoska, Paul H. (2002). Paul H. Kratoska. ed. Southeast Asian minorities in the wartime Japanese empire. Routledge. hlm. 154. ISBN 070071488X.ISBN 978-0-7007-1488-9
    24. ^ tidak termasuk afdeeling Ketapang dan afdeeling Sintang
    25. ^ "Propinsi Kalimantan Barat - Dayakologi". Diakses pada 7 September 2012.

No Foto Nama Mulai Jabatan Akhir Jabatan Keterangan
1.
Adji Pangeran Afloes 1957 1958 Penjabat Gubernur
2.
Djenal Asikin Judadibrata 1958 1959
3.
Johanes Chrisostomus Oevaang Oeray 1960 1966
4.
Soemardi, Bc.H.K. 1967 1972
5.
Kol. Kadarusno 1972 1977
6.
H. Soedjiman 1977 1987
7.
Brigjend. TNI (Purn.) H. Parjoko Suryokusumo 1987 1993
8. Mayjend. TNI (Purn.) H. Aspar Aswin 1993 13 Januari 2003  2 PERIODE
9. Usman jafar.jpg H. Usman Ja'far 13 Januari 2003 14 Januari 2008
10. Drs Cornelis.jpg Drs. Cornelis, M.H. 14 Januari 2008 sekarang  2 PERIODE

No comments:

Post a Comment