Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) 2015-2020

 Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) 2015-2020

 

Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) 2015-2020 Cornelis disambut secara adat Dayak Pinang Salau Kualatn di Balai Berkuak, Kabupaten Ketapang.
“Bapak Cornelis berhasil terpilih sebagai presiden Majelis Dayak Nasional pada musyawarah nasional IV Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) di Palangkaraya, Kalteng, beberapa waktu lalu. Makanya, kita menyambut beliau dengan tradisi Pinang Salau,” kata Ervinus Ukir (69) Tetua Adat Kualatn di Ketapang, Senin (21/9).

Menurutnya, Pinang Salau adalah penyambutan seorang pahlawan yang datang dari berperang, bentuknya berupa pinang sirih yang diletakkan di atas Mandau. Kemudian diberikan kepada sang Pahlawan sebagai ucapan suka cita karena sudah pulang dengan selamat dan menang.

“Cornelis sudah menjadi Presiden Dayak dengan pemilihan di negeri orang, dan itu sebuah kebanggaan bagi masyarakat Dayak Kalbar,” ujarnya.

Ukir menjelaskan, pemberian Pinang Salau itu dengan mandau bagian belakang sebagai tanda persahabatan, karena kalau bagian tajamnya berarti permusuhan.

“Kita beri dengan bagian belakang mandau mengarah ke Bapak Cornelis, karena kami ingin beliau tetap menjadi mengayomi kami sebagai orang Dayak,” katanya.

Sementara itu, Cornelis yang juga menjabat sebagai Gubernur Kalbar mengajak para semua majelis adat Dayak dari provinsi sampai ke kabupaten/kota dan kecamatan untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam mengatasi segala permasalahan yang terjadi terutama untuk memerangi narkoba.

Cornelis menggantikan Teras Narang yang telah berakhir masa jabatannya. Dalam kesempatan itu, Teras Narang mengucapkan selamat kepada Cornelis.