Saturday, January 12, 2013

Catholic and Protestant proselytizing in Borneo

Catholic and Protestant proselytizing in Borneo
Penyebaran agama Protestan di Kalimantan Tengah-
( dulu masuk daerah Kesultanan Banjar )


Ggbaud.jpg

J.C. Baud



Tahun 1835, Agama Kristen Protestan mulai masuk ke pedalaman. Hingga Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945, para penjajah tidak mampu menguasai Kalimantan secara menyeluruh. Penduduk asli tetap bertahan dan mengadakan perlawanan.
Pada Agustus 1935 terjadi pertempuran antara suku Dayak Punan yaitu Oot Marikit dengan kaum penjajah. Pertempuran diakhiri dengan perdamaian di Sampit antara Oot Marikit dengan menantunya Pangenan atau Panganon dengan Pemerintah Belanda.
Menurut Hermogenes Ugang , pada abad ke 17, seorang misionaris Roma Katholik bernama Antonio Ventimiglia  pernah datang ke Banjarmasin. Dengan perjuangan gigih dan ketekunannya hilir-mudik mengarungi sungai besar di Kalimantan dengan perahu yang  telah dilengkapi altar untuk mengurbankan Misa,  ia  berhasil membapbtiskan tiga ribu orang Ngaju menjadi Katholik. 

Pekerjaan beliau dipusatkan di daerah hulu Kapuas (Manusup) dan pengaruh pekerjaan beliau terasa sampai ke daerah Bukit. Namun, atas perintah Sultan Banjarmasin, Pastor Antonius Ventimiglia kemudian dibunuh. Alasan pembunuhan adalah karena Pastor Ventimiglia sangat mengasihi orang Ngaju, sementara saat itu orang-orang Ngaju mempunyai hubungan yang kurang baik dengan Sultan Banjarmasin.


Arsitektur Rumah Betang di Tumbang Anoi merupakan rumah panjang hunian komunal masyarakat suku Dayak Ot Danum di perhuluan sungai Kahayan.

Penyebaran agama Katolik  di Kalimantan  Barat dan Tengah

Misi Katolik berawal dari pertemuan Mgr.Claessens dengan Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Buitenzorg (Bogor)yang tertulis dalam surat Vikaris Apostolik dari Batavia tanggal 25 Februari 1884, yang menyatakan kemungkinan pemerintah Belanda memberikan daerah Borneo bagi Misi Katolik dan ijin untuk memulai Misi di Borneo di berikan pada tanggal  7 agustus 1884.
Dengan Surat Dinas tanggal 14 Juni 1890 No.252 yang menyetujui Misi Katolik di antara orang-orang Dayak dengan tempat kedudukan Semitau.
Pastor H. Looymans
diutus menjadi misionaris pertama bagi orang Dayak,
tanggal 29 Juli 1890 Pastor H. Looymans tiba di Semitau.


Kesimpulan :
1. Pemerintah Hindia Belanda berperan dalam

    penyebaran agama katolik / Protestan;
2. Secara umum, agama kristen masuk di Kalimantan / 
    Borneo pada tahun 1835 - yaitu pedalaman Kal Teng
    dan di susul agama katolik di Semitau
    tanggal 29 Juli 890;

3. Awalnya sulit- namun masyarakat Dayak menyambut
    baik agama baru tersebut.
Conclusion:
1. Dutch East Indies government role in
    proselytizing Catholic / Protestant;

2. In general, Christianity entered in Kalimantan /
    Borneo in 1835 - Kal Teng; and in one

    after another catholic religion in Semitau Kal bar
   July 29,
890;

3. Originally It was difficult-but the Dayak welcame
     both new religion.

No comments:

Post a Comment