Friday, May 16, 2014

The Dayak woman- Nur ( Dapur Undul )


The Dayak woman- Nur ( Dapur Undul )


Mrs.Nur proud to be part of the Dayak, although according to a lot of people become MUSLIM; means out of the Dayak  circle.
(In fact undisputed by Ms. Nur / Dapur Undul)


 

Dikenal dengan nama pena “Dapur Undull”, wanita Bakumpai bermata sipit, berkulit sawo matang, ini dilahirkan di Muarateweh, Kalimantan Tengah, pada 1 September. Nama aslinya adalah Aliannor Adawiyah Belang, kerap disapa dengan “Nur”.


Nur sudah puluhan tahun meninggalkan ranah Dayak, dan menetap di ibukota. Namun, hal itu tidak membuatnya lupa daratan. Bahkan, kedayakannya semakin kental. Ia misalnya, suka mengenakan batik Dayak. Setiap kali pulang kampung halaman, ia menjejalah hutan belantara Borneo. Lalu mengambil secukupnya flora dan fauna di sana untuk dibawa dan diperkenalkan di Jawa. Bahkan, beberapa tanaman dijadikannya oleh-oleh.


Terong Dayak, atau terong asam, pernah dibudidayakannya bersama saudaranya di tanah Jawa. Berhasilkah Nur? “Bertruk-truk buah terong Dayak. Namun, karena orang Jawa gak ngerti itu enak, kemudian tak laku,” katanya. Kemudian, dimuskankanlah terong-terong itu. “Disisakan sedikit saja sebagai sampel,” katanya.


Nur sehari-hari adalah pegawai negeri sipil di sebuah Kantor Inspektorat. Namun, kegemarannya pada masakan khas Dayak membuatnya dikenal luas di Jakarta. Dia sangat mahir membuat kue bingka barito.


Suatu hari, pada sebuah pameran, Nur telah membuat 50 kue. Dikira tidak banyak yang suka dan tidak akan laku. Belum sampai di stand, 50 kue itu sudah ludes di parkiran.


Nur rajin mengikuti pameran masakan dan makanan di Jakarta. Ia selalu tampil dengan stand khas menu Dayak.


Salah satu hasil eksplorasi Nur yang menakjubkan ialah pada tanaman herbal pasak bumi di kebun ayahnya. Selain sebagai obat luka, daun muda pasak bumi ternyata obat kanker payudara. Ia telah mencoba dan membuktikan khasiat daun eurycoma longifolia itu. Ditumbuk halus, kemudian dioleskan. Dan ibunya pun sembuh total, setelah itu.
 
Note: 
Nur bangga menjadi bagian Dayak, walau menurut banyak orang menjadi MUSLIM; berarti keluar dari lingkaran Dayak. 
( Fakta in terbantahkan olek Ibu Nur / Dapur Undul ) 

No comments:

Post a Comment