Saturday, March 23, 2013

".....the federation as one alternative to NKRI......."

NKRI Gagal, Indonesia Timur Pilih Federasi
NKRI  Fail, Eastern Indonesia Select Federation
".....
the federation as one alternative to NKRI......."
Laode Ida. [Antara]


Laode Ida. [Antara]






















NKRI  Fail, Eastern Indonesia Select Federation
Association of Eastern Indonesia (AEI- PIT- Persatuan Indonesia Timur ) will hold a congress to discuss the Republic of Indonesia (Republic of Indonesia) or the federation towards a better Indonesia in Makassar, South Sulawesi, on May 20.


Homeland- NKRI discussion because the system is judged to have failed, unable to realize the people's welfare. Instead what happens is social inequality, so that the people of East Indonesia, especially from East Nusa Tenggara (NTT) perceived as thugs, anarchists, and was reinforced by the symbol John Key, Hercules, Sangaji, and others.

PIT
/ AEI conveyed figure who is also Vice Chairman of DPD RI Laode Ida with Muhammad Sukur  Mandar, Hatta Taliwang, Benny Matindas, Robert B. Keytimu, HAR Maklin, Boy Simpotan, Peter Celestine, Franky Maramis, Mikel Manufandu, Basri Amin, Julis Bobo, Roy Simbiak, and Jeffery at the Parliament House on Wednesday (20/3).

The congress will be attended by participants from 15 provinces.

"And a bad impression on the community of East Indonesia was due to poverty and social inequality is not a result of state policy in favor of the people. So far the government has failed to build Indonesia's justice, so that the case should not be anarchism constantly left. That's why the federation as an alternate and this is not treason, "said Laode Ida.

Homeland- NKRI  Failed

Unitary Republic of Indonesia (Republic of Indonesia) who had 68 years was assessed Gratitude as a failed political system, because when people need the state, the state is not even present.

Therefore, the federation as one alternative to Homeland.

"If anything remains of the Republic and the state management system must be improved. For example, the issue of the president and vice-province of East Java, the SBY and Boediono, "he said.

By Thanksgiving, the federation it will give greater authority to local governments to manage natural resources (NR) independently. Moreover, SDA in Eastern Indonesia is very potential of the mining and oil and natural gas.

"With a small population and abundant natural resources, should the people of East Indonesia prosperous, but what happens is poverty. This is what must be corrected, "he said.

Laode Ida and Gratitude denied that Congress was deliberately conducted before the 2014 election, because it has been discussed since the reform of 1998.

"Obviously, this forum is not to degrade the position of Indonesia, but rather meant as a forum that gives articulation and a more comprehensive description of the role of the State in the prosperity of his people to trigger a new spirit of nationalism," says Thanksgiving again.


http://wwwsimarmatafamily.blogspot.com/2011/10/mari-jaga-nkri-kita.html

NKRI Gagal, Indonesia Timur Pilih Federasi
[JAKARTA]
Perhimpunan Indonesia Timur (PIT) akan menggelar kongres untuk membahas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) atau federasi menuju Indonesia yang lebih baik di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 20 Mei mendatang.

Pembahasan NKRI tersebut karena sistem ini dinilai telah gagal, tak mampu mewujudkan kesejahteraan rakyat. Sebaliknya yang terjadi adalah ketimpangan sosial, sehingga masyarakat Indonesia Timur khususnya dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dipersepsikan sebagai preman, anarkhis, dan itu diperkuat dengan simbol John Key, Hercules, Sangaji, dan lain-lain.

Demikian disampaikan tokoh PIT yang juga Wakil Ketua DPD RI Laode Ida bersama Muhammad Syukur Mandar, Hatta Taliwang, Benny Matindas, Robert B. Keytimu, HAR Maklin, Boy Simpotan, Petrus Selestinus, Franky Maramis, Mikel Manufandu, Basri Amin, Julis Bobo, Roy Simbiak, dan Jefry di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu (20/3).

Kongres ini akan dihadiri peserta dari 15 provinsi.

“Padahal kesan buruk terhadap masyarakat Indonesia Timur tersebut akibat kemiskinan dan ketimpangan sosial akibat kebijakan negara tidak berpihak pada rakyat. Jadi, selama ini pemerintah telah gagal membangun Indonesia yang berkeadilan, sehingga kasus anarkhisme masyarakat itu tak boleh terus-menerus dibiarkan. Untuk itulah federasi sebagai alternatif  dan ini bukan makar,” tandas Laode Ida.

NKRI Gagal


Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sudah 68 tahun ini dinilai Syukur sebagai sistem politik yang gagal, karena ketika rakyat membutuhkan negara, negara malah tidak hadir.

Oleh sebab itu, federasi sebagai salah satu alternatif  pengganti NKRI.

“Kalau pun tetap NKRI, maka sistem pengelolaan negara harus diperbaiki. Misalnya, masalah presiden dan wakil dari satu provinsi Jawa Timur, yaitu SBY dan Boediono,” ujarnya.

Menurut Syukur, federasi justru akan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengelola sumber daya alam (SDA) secara mandiri. Apalagi, SDA di Indonesia Timur sangat potensial dari pertambangan maupun minyak dan gas alamnya.

“Dengan penduduk yang kecil, dan kekayaan alam yang melimpah, seharusnya rakyat Indonesia Timur sejahtera, namun yang terjadi adalah kemiskinan. Inilah yang mesti diperbaiki,” ungkapnya.

Laode Ida dan Syukur membantah kalau kongres ini sengaja dilakukan menjelang Pemilu 2014, karena hal itu sudah dibicarakan sejak reformasi 1998 silam.

“Yang jelas forum ini bukan untuk mendegradasi posisi Indonesia, tapi lebih dimaknai sebagai forum yang memberi artikulasi dan penjabaran lebih komprehensif atas peran Negara dalam memakmurkan rakyatnya untuk memicu semangat nasionalisme baru,” kata Syukur lagi.



http://www.suarapembaruan.com/home/nkri-gagal-indonesia-timur-pilih-federasi/32569
Rabu, 20 Maret 2013 | 17:13

No comments:

Post a Comment