Thanks BN for giving way to force invaders from Mindanao
to Sabah
to Sabah
More than 100 foreign believed to be from the southern Philippines and partly dressed in military style firearms believed were uncovered smuggling and trespassing to Lahad Datu, Sabah on Tuesday.
However, when the situation there is under control and the security of the country, comprising the military and police, including commando units are monitoring the situation to prevent any untoward incidents occur.
Inspector General of Police, Tan Sri Ismail Omar said in a statement on Wednesday night three perenggannya however urged the public not to worry with the incident.
He said the incident occurred due to problems that occur in the southern Philippines.
He said the security forces had cordoned off the area to take action and ordered the group disarm and surrender.
"The situation is under control and people do not have to worry," said Ismail.
According to police sources, the group is said to have landed on the coast Lahad Datu by boat, train.
However, up to 10 nights, the security authorities could not confirm whether the purpose of the group is planning to conduct terrorist activities in the city.
Cause Aggression Forces of the Philippines
Here is the actual cause of the Philippine military aggression In Lahad Datu, Sabah. Some even consider it is the Abu Sayyaf group. Based on official media reports, a group claiming to want to restore the Philippines' claim on Sabah. For the latest info, military style armed groups that claim they are the Royal Army of the Sultanate of Sulu.
According to reports, the gunmen involved in the flight of small boats had landed in Lahad Datu, Tuesday and now facing a military with the army.
Reports say that all man are from the Philippines, but it is yet to be officially confirmed. Resource, which asked if he ever heard of such forces earlier rather says, the goal of the group is to make part of the Sultanate of Sulu Sulawesi.
Meanwhile, the Department of Foreign Affairs in Manila said they could not confirm if the 100 men now in Malaysia was the Filipinos.
According to foreign affairs spokesman Raul Hernandez, Philippines conduct its own investigation into the incident. Earlier, there were also reports that a group of armed men is a member-based Abu Sayyaf group in Sulu.
Lebih 100 pria warga asing terpercaya dari selatan Filipina yang berpakaian ala tentara dan sebagiannya terpercaya bersenjata api berhasil terdeteksi menyelundupkan masuk dan menerobos ke Lahad Datu, Sabah pada Selasa lalu.Namun kondisi di sana saat ini terkendali dan pihak keamanan negara yang terdiri pasukan dan polisi, termasuk dari unit komando sedang memantau situasi tersebut untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan terjadi.Kepala Kepolisian Negara, Tan Sri Ismail Omar dalam pernyataan tiga perenggannya pada malam Rabu bagaimanapun meminta masyarakat agar tidak khawatir dengan insiden tersebut.Menurutnya, insiden yang terjadi karena masalah yang terjadi di selatan Filipina.Ia mengatakan pihak keamanan telah mengambil tindakan mengepung daerah tersebut dan mengarahkan kelompok tersebut meletak senjata dan menyerah."Kondisi ini adalah terkendali dan masyarakat tidak perlu khawatir," kata Ismail.Menurut sumber polisi, kelompok ini dikatakan telah mendarat di pantai Samarinda dengan menumpang kapal pancung.Namun pukul 10:00 malam, otoritas keamanan tidak dapat mengkonfirmasi tujuan kelompok itu apakah merencanakan untuk melakukan kegiatan teror di kota tersebut.Penyebab Invasi Militer FilipinaBerikut adalah penyebab sebenarnya agresi militer Filipina Di Samarinda Sabah. Ada juga yang anggap kelompok itu adalah Abu Sayyaf. Berdasarkan laporan media resmi, kelompok ini mengklaim mau mengembalikan klaim Filipina atas Sabah. Untuk info terakhir, kelompok bersenjata ala tentara itu mengklaim mereka adalah Tentara Diraja Kesultanan Sulu.Menurut laporan, kelompok pria bersenjata tersebut yang menaiki beberapa perahu kecil telah mendarat di Samarinda, Selasa lalu dan kini sedang menghadapi secara militer dengan pasukan keamanan negara.Laporan mengatakan bahwa semua pria tersebut adalah warga Filipina, namun ia belum dapat dikonfirmasi secara resmi. Sumber tersebut yang ditanya jika ia pernah mendengar nama pasukan seperti itu sebelum ini sebaliknya mengatakan, tujuan kelompok itu adalah untuk menjadikan Sabah bagian dari Kesultanan Sulu.Sementara itu, Departemen Urusan Luar di Manila mengatakan, mereka masih tidak dapat mengkonfirmasi jika 100 pria yang kini di Malaysia memang rakyat Filipina.Menurut juru bicara urusan luar, Raul Hernandez, Filipina melakukan investigasi sendiri dalam kejadian itu. Sebelumnya, ada juga laporan bahwa kelompok pria bersenjata tersebut adalah anggota kelompok Abu Sayyaf yang berbasis di Sulu.
Sumber: melvister.com / Mynewshub
No comments:
Post a Comment