Thursday, December 20, 2012

DNA.Orang.Dayak.Akan.Diteliti

DNA.Orang.Dayak.Akan.Diteliti
JAKARTA, KOMPAS.com
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman akan meneliti DNA orang Dayak. Tujuannya adalah untuk mengetahui relasi orang Dayak dengan Madagaskar.

Sebelumnya, telah terungkap lewat penelitian Murray Cox dari Massey University di Selandia Baru bahwa 30 perempuan Indonesia menjadi nenek moyang orang Madagaskar. Para perempuan tersebut datang ke pulau di Afrika itu sekitar 1200 tahun lalu.

Lembaga Biologi Molekuler Eijkman juga terlibat penelitian tersebut. Data genetik orang Indonesia yang dibandingkan dengan genetik orang Madagaskar, berasal dari 2.745 individu, di 12 pulau adalah hasil penelitian Eijkman.

Prof. Dr. Herawati Sudoyo dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengatakan, bahasa orang Madagaskar mirip dengan bahasa Dayak Maanyan. Dengan demikian, diduga bahwa nenek moyang orang Madagaskar secara spesifik adalah orang Dayak Maanyan.

Penelitian Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ke depan bertujuan memastikan kaitan antara Dayak Maanyan dan Madagaskar.

"Mulai minggu depan, kita akan lakukan penelitian awal. Kita akan ke kota banjarmasin, mengambil sampel DNA orang Dayak dan Banjar. Kita akan ambil sampel DNA semua orang dayak dahulu, tidak terbatas pada Dayak Maanyan, nanti akan kita lihat lagi," kata Herawati.

Sementara, penelitian yang lebih dalam akan dilakukan tahun depan dengan melibatkan pakar linguistik yang memahami bahasa Dayak Maanyan.

"Pertengahan tahun depan kita akan teliti lagi dengan mengajak pakar linguistik. Nanti kita akan bandingkan bagaimana kemiripan bahasa dengan kemiripan genetik," ungkap Herawati di sela seminar setengah hari bertema "Capacity Building in Wildlife Conservation and Forensic Genetics".

Sampel DNA akan diambil dari air liur dan darah. Sebisa mungkin, sampel DNA dari orang pure Dayak Maanyan bisa diperoleh. Analisis akan dilakukan pada DNA mitokondria.

Menurut Herawati, penelitian DNA orang dayak tidak hanya bertujuan untuk memastikan kaitannya dengan orang Madagaskar, tetapi juga tertarik keragaman populasi dan penyakit, seperti resistensi terhadap malaria dan sebagainya.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Eijkman Institute of Molecular Biology will examine the DNA of the Dayaks. The goal is to determine the relationship of the Dayaks to Madagascar.
Previously, it has been revealed through research Murray Cox of Massey University in New Zealand found that 30 women in Indonesia became the ancestors of Madagascar. The women came to the island in Africa about 1200 years ago.
Eijkman Institute for Molecular Biology are also involved research. The genetic data were compared with the genetic Indonesian people of Madagascar, from 2745 individuals in 12 islands are Eijkman research.
Prof. Dr. Herath Sudoyo Eijkman Institute of Molecular Biology of the say, the language is similar to language Dayak Madagascar Maanyan. Thus, it is suspected that the ancestors of Madagascar specifically the Dayak people Maanyan.
Eijkman Institute for Molecular Biology Research ahead aimed at ensuring the link between the Dayak Maanyan and Madagascar.
"Starting next week, we will do the initial research. Banjarmasin We're going into town, taking DNA samples Dayak and Banjar. We'll take all the DNA samples dayak first, not limited to Dayak Maanyan, later we will see again," said Herath .
Meanwhile, more research will be done next year, involving linguists who understand the language of Dayak Maanyan.
"Mid-year we will be careful again to invite linguists. Later we will compare how the language similarities with genetic similarity," Herath said on the sidelines of a half-day seminar on "Capacity Building in Wildlife Conservation and Forensic Genetics".
DNA samples will be taken from the saliva and blood. As much as possible, from the pure DNA samples can be obtained Maanyan Dayak. The analysis will be performed on mitochondrial DNA.
According to Herath, DNA research Dayak people not only aims to make connection with people of Madagascar, but also interested in the diversity of populations and diseases, such as resistance to malaria and so on.
==================================================

  http://sains.kompas.com/read/2012/06/21/182601


No comments:

Post a Comment